Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi Saat Polusi Udara di Ruangan dan Lingkungan

Sumber polusi udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak.

24 Agustus 2023 | 18.56 WIB

Warga berada di dalam instalasi ruangan bebas polusi udara di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 13 September 2018. Ruangan tersebut diatur agar udara di dalamnya lebih bersih dari udara luar ruang Kota Jakarta sebagai bentuk kampanye pentingnya melakukan upaya pengendalian terhadap sumber-sumber polutan. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Warga berada di dalam instalasi ruangan bebas polusi udara di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 13 September 2018. Ruangan tersebut diatur agar udara di dalamnya lebih bersih dari udara luar ruang Kota Jakarta sebagai bentuk kampanye pentingnya melakukan upaya pengendalian terhadap sumber-sumber polutan. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dampak polusi udara dapat terjadi di mana-mana misalnya di dalam rumah, sekolah dan kantor. Pencemaran ini disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sumber pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari industri, pembangkit listrik dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas kendaraan bermotor dan transportasi laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, dampak polusi udara dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu kondisi yang telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskuler, stroke, gagal ginjal, diabetes, dan gangguan penglihatan.  

Beragam Buah yang Bagus Dikonsumsi Saat Udara Tinggi Kadar Polusi 

1. Jeruk 

Dikutip dari Healthline, jeruk kaya akan vitamin C yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh. Vitamin C dianggap meningkatkan produksi sel darah putih, yang bertugas melawan infeksi. 

Jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan adalah 75 miligram untuk wanita dan 90 miligram untuk pria. Jika memilih suplemen, hindari mengonsumsi lebih dari 2.000 miligram vitamin C dalam sehari. 

2. Pepaya 

Satu buah pepaya kecil mengandung 100 persen dari jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan. Pepaya juga memiliki enzim pencernaan yang disebut papain yang bersifat anti-inflamasi. 

Tak sampai di situ, pepaya turut menyediakan sejumlah potasium, magnesium, dan folat. Yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

3. Kiwi 

Seperti pepaya, kiwi kaya akan nutrisi penting, termasuk folat, potasium, vitamin K, dan vitamin C. Vitamin C berperan meningkatkan sel darah putih untuk melawan infeksi, sementara nutrisi lain dalam kiwi menjaga seluruh tubuh agar tetap berfungsi dengan baik. 

4. Paprika 

Dikutip dari Cleveland Clinic, vitamin C pada paprika tiga kali lebih tinggi dibandingkan jeruk. Membuatnya secara tidak langsung lebih efektif dalam meningkatkan produksi sel darah putih dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

5. Brokoli 

Meski bukan buah, brokoli dikemas dengan vitamin A, C, E, serat dan banyak antioksidan lainnya. Beberapa senyawa tersebut bermanfaat mencegah infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Agar nutrisinya tidak berkurang, sebaiknya konsumsi brokoli dalam keadaan mentah atau setengah matang. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus