Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pikun atau kehilangan ingatan sering dikaitkan dengan usia lanjut, tetapi kenyataannya kondisi ini juga bisa dialami oleh mereka yang masih muda. Pikun tidak hanya mengganggu kemampuan kita untuk mengingat sesuatu, tetapi juga mempengaruhi fokus, perhatian, hingga kemampuan belajar hal baru.
Selain faktor usia, kehilangan ingatan dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti penyakit, cedera, stres, pola hidup tidak sehat, hingga kurangnya stimulasi otak. Namun kabar baiknya, ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah pikun sebelum terjadi.
Dirangkum dari berbagai sumber, beriku enam langkah efektif untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah pikun di usia muda:
1. Tidur yang Cukup
Tidur memiliki peran penting dalam menjaga fungsi otak. Saat kita tidur, otak bekerja untuk mengonsolidasi memori, membuang informasi yang tidak penting, dan memperbaiki jaringan saraf. Sebagian besar orang membutuhkan tidur selama 7-8 jam per malam agar otak dapat berfungsi optimal. Kekurangan tidur tidak hanya mempengaruhi kemampuan mengingat, tetapi juga berdampak pada konsentrasi dan suasana hati. Karena itu, pastikan Anda memiliki jadwal tidur yang teratur dan berkualitas.
2. Aktif Bersosialisasi
Interaksi sosial ternyata lebih dari sekadar kebutuhan emosional. Mengobrol dan bertukar pikiran dengan teman atau keluarga membantu otak tetap aktif dan terstimulasi. Selain itu, aktivitas ini merangsang pelepasan hormon serotonin dan oksitosin yang dapat meningkatkan suasana hati dan mencegah stres. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki hubungan sosial yang baik cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena gangguan memori dibandingkan mereka yang hidup dalam isolasi sosial.
3. Rutin Berolahraga
Olahraga bukan hanya untuk tubuh, tetapi juga untuk kesehatan otak. Saat berolahraga, aliran darah ke otak meningkat, membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi yang penting untuk regenerasi sel-sel otak. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, yoga, atau latihan kardio juga membantu otak memproduksi dopamin, hormon yang berperan dalam meningkatkan fokus dan mengurangi stres. Dengan berolahraga secara teratur, Anda tidak hanya menjaga tubuh tetap bugar, tetapi juga meningkatkan kemampuan kognitif dan daya ingat.
4. Pola Makan Sehat
Apa yang kita makan memiliki dampak langsung pada kesehatan otak. Nutrisi dari makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan kaya Omega-3 sangat penting untuk mendukung fungsi otak. Omega-3, yang ditemukan dalam salmon, chia seed, dan kacang kenari, diketahui dapat meningkatkan daya ingat dan melindungi otak dari risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer.
Selain itu, makanan seperti blueberry, teh hijau, dan kunyit juga kaya akan antioksidan yang membantu melindungi otak dari kerusakan akibat radikal bebas. Sebaliknya, hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko peradangan dan gangguan memori.
5. Tantang Otak Secara Mental
Melatih otak dengan aktivitas yang menantang adalah cara lain untuk mencegah pikun. Belajar bahasa baru, menyelesaikan teka-teki silang, bermain catur, atau bahkan mencoba keterampilan baru dapat merangsang koneksi antar neuron di otak. Aktivitas seperti ini tidak hanya membantu meningkatkan daya ingat, tetapi juga memperkuat kemampuan kognitif secara keseluruhan. Anggaplah otak seperti otot, semakin sering digunakan, semakin kuat dan tajam kemampuannya.
6. Periksa Kesehatan Secara Rutin
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala adalah langkah penting untuk mendeteksi dini masalah yang dapat mempengaruhi memori. Beberapa kondisi, seperti depresi, kecemasan, atau penyakit neurologis, dapat berdampak signifikan pada kemampuan otak. Dengan berkonsultasi ke dokter secara rutin, Anda bisa mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih awal sebelum masalah tersebut menjadi serius. Selain itu, dokter juga dapat memberikan saran tentang cara menjaga kesehatan mental dan fisik secara menyeluruh.
SOUTH VALLEY NEUOROLOGY | HARVARD.EDU
Eiben Heizar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Apa Arti Dejavu? Ini Pengertian, Contoh dan Penyebabnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini