Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

8 Hidangan Unik Khas Iduladha di Berbagai Daerah

Berikut beberapa hidangan unik khas Iduladha dari berbagai daerah di Indonesia yang patut dicoba untuk menambah semarak perayaan.

12 Juni 2024 | 08.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi rendang. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Iduladha identik dengan momen penuh berkah dan sukacita, di mana hidangan berbahan daging kurban menjadi bintang utama. Terdapat beberapa hidangan unik khas Iduladha dari berbagai daerah di Indonesia yang patut dicoba untuk menambah semarak perayaan. Berikut beberapa hidangan istimewa yang siap memanjakan lidah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Gulai khas Aceh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perpaduan unik gurih gulai kambing dengan manis legitnya ubi jalar menghadirkan sensasi rasa yang tak terlupakan. Hidangan khas Aceh ini menggunakan santan kental dan bumbu rempah Aceh yang kaya, menghasilkan kuah gulai yang kental dan gurih. Ubi jalar yang dimasak bersama kambing menambah tekstur dan rasa manis alami yang berpadu sempurna dengan gulai.

2. Sungkui

Walaupun nasi sungkui sudah mulai jarang ditemui, hidangan khas Kalimantan Barat ini masih dapat ditemui ketika hari perayaan seperti Iduladha. Sungkui biasanya dihidangkan bersama sambal nanas, opor ayam, rendang sapi, gulai, dan yang wajib ada adalah serundeng. Dulunya sungkui tak hanya hidangan tradisional biasa, sungkui juga merupakan menu andalan untuk tamu kehormatan kerajaan.

3. Krengsengan

Di Jawa Timur krengsengan merupakan salah satu hidangan wajib yang ada saat perayaan Iduladha. Makanan ini terbuat dari daging kambin yang telah dipotong kecil-kecil dan ditambah bumbu tumisan bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, pala, serta ditambah dengan kecap manis. Karena itu makanan ini memberikan rasa manis gurih dan gurih yang lezat. 

4. Rabeg

Makanan khas Banten ini tak hanya dimasak dengan daging kambing, namun juga menggunakan jeroan dan tulang yang dimasak dengan campuran rempah-rempah seperti lengkuas, jahe, biji pala, lada, cabe rawit dan kayu manis. Rabeg dipercaya merupakan makanan favorit Sultan Maulana Hasanuddin. 

5. Sate Karak

Berbeda dengan sate pada umumnya, sate karak khas Surabaya ini menggunakan jeroan sapi yang dipotong kecil-kecil dan dimarinasi dengan bumbu rempah spesial. Daging kemudian ditusuk dan dipanggang di atas bara api, menghasilkan aroma yang menggoda dan tekstur yang empuk kenyal. Sate karak biasanya dihidangkan bersama dengan nasi ketan hitam.

6. Bistik

Bistik merupakan adaptasi dari steak yang banyak dijumpai di Solo dan Yogyakarta. Bila steak dipanggang maka bistik direbus dengan kuah kental sebagai pengganti saus BBQ. Kuah ini memiliki rasa asam manis dan kental. Pendampingnya, umumnya telur rebus, buncis rebus, dan kentang. Sekilas tampilannya mirip steak.

7. Rendang

Rendang tak hanya menjadi makanan khas saat Idul Fitri, namun juga menjadi hidangan yang tak boleh dilewatkan saat Iduladha di Sumatera Barat. Daging kurban yang didapatkan langsung eksekusi jadi rendang dan dinikmati bersama nasi panas. 

8. Kari Kambing

Kari kambing atau disebut juga kuah die kaleng menjadi sajian spesial saat perayaan Iduladha di Aceh. Makanan ini biasanya disajikan bersama nasi atau roti canai. Tekstur dagingnya empuk karena dimasak dalam waktu lama dengan berbagai rempah membuat orang tergiur dengan aromanya. Namun varian kari kambing Aceh biasa juga yang dimasak saat bulan Ramadan, kuah beulangong.

DELFI ANA HARAHAP | ANNISA FIRDAUSI | LUDHY CAHYANA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus