Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Promosi pariwisata Indonesia bisa dilakukan melalui berbagai cara, termasuk dunia pendidikan. Banyak wisatawan mancanegara yang datang dengan alasan untuk menempuh pendidikan, baik secara mandiri, pertukaran pelajar, maupun beasiswa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akademisi yang juga Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat menuturkan, ketika metode pembelajaran tak lagi dibatasi ruang fisik dan merambah dunia digital, akses informasi tentang berbagai hal pun lebih mudah dieksplorasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setelah pandemi Covid-19, mahasiswa kami meningkat secara signifikan dari 200 ribuan orang menjadi 551 ribu orang yang tersebar di 51 negara,” kata Ojat di Yogyakarta Kamis, 25 April 2024.
Peningkatan jumlah mahasiswa dari seluruh penjuru dunia itu, kata Ojat, ternyata turut menjadi pintu masuk untuk mengenalkan Indonesia terutama kekayaan wisata budayanya ke publik mancanegara.
Para mahasiswa luar negeri itu setelah mengetahui Indonesia, berbondong-bondong mengunjungi Indonesia untuk berwisata sembari belajar langsung dalam jangka waktu tertentu. Mereka tidak terikat waktu seperti ketika mereka harus berkuliah di universitas konvensional.
“Sebab mahasiswa kami cukup banyak yang berusia 40 tahun ke atas, sudah berkeluarga, selain yang berusia 18-35 tahun yang berminat dunia traveling,” kata dia.
Jadi ketika mereka mendapatkan informasi soal budaya dan alam Indonesia melalui pendidikan jarak jauh yang diikuti, mereka ingin berkunjung langsung belajar sembari berwisata.
Adapun objek-objek wisata populer seperti Candi Borobudur, Bali, juga Lombok menjadi destinasi yang diminati untuk dikunjungi para mahasiswa mancanegara itu.
Ojat menuturkan, peluang menjaring wisatawan mancanegara melalui dunia pendidikan itu makin meningkat manakala antar-universitas di kawasan Asia mengikat kerja sama dalam suatu forum. Salah satunya forum bernama Open Universities 5 (OU5).Dari forum ini, setiap universitas juga menggelar kerja sama pertukaran pelajar hingga beasiswa sehingga memperbesar kesempatan saling mengunjungi tiap negara.
“Tahun ini kami memberikan beasiswa untuk mahasiswa dari Kamboja agar bisa belajar dan mengenal Indonesia melalui pendidikan jarak jauh,” kata dia.
Adapun OU5 sendiri merupakan lima perguruan tinggi di Asia Tenggara yang mengusung pendidikan jarak jauh. Mulai Universitas Terbuka (UT), Open University of Malaysia (OUM), Sukhothai Thammathirat Open University (STOU), University of the Philippines Open University (UPOU), dan Hanoi Open University (HOU). Forum ini kerap menggelar berbagai kegiatan dan mengadakan pertemuan untuk mengembangkan penelitian dalam berbagai bidang tak terkecuali budaya dan pariwisata.
Pilihan Editor: 64 Wisatawan Kapal Pesiar dari Eropa Kunjungi Desa Mambalan