Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pejabat dan ASN Kabupaten Meranti tidak menghadiri panggilan KPK dengan alasan sedang mengalami sakit asam lambung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Bupati Meranti H. Asmar mengatakan, pejabat dan pegawai pemerintahannya banyak yang mengaku secara bersama sakit asam lambung sehingga tak bisa menghadiri pemeriksaan KPK. "Banyak pejabat saya yang asam lambungnya naik ketika diperiksa," katanya, Rabu 24 Mei 2023.
Penyebab Asam Lambung
Apakah pernah mengalami gejala asam lambung atau yang disebut juga refluks gastroesofagus (GERD)? Kebanyakan orang yang mengalami sakit asam lambung mungkin telah berusaha menjauhi makanan pedas. Tetapi mereka mungkin kurang menyadari bagaimana stress dapat memengaruhi gejala asam lambung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari Healthline sebuah studi tahun 2009 memperlihatkan survei kesehatan pada sekitar 40.000 orang Norwegia dan menemukan bahwa
orang yang mengalami stres terkait pekerjaan secara signifikan lebih berisiko untuk mengalami asam lambung.
Sebuah studi yang lebih baru, yang diterbitkan dalam Internal Medicine, mewawancarai 12.653 orang dengan GERD dan menemukan bahwa hampir setengahnya melaporkan stres sebagai faktor terbesar yang memperburuk gejala asam lambung.
Saat ini, banyak ilmuwan percaya bahwa saat stres, seseorang menjadi lebih sensitif terhadap jumlah asam lambung. Pada tahun 1993, para peneliti menjelaskan dalam American Journal of Gastroenterology bahwa orang dengan refluks asam lambung yang cemas dan stres memiliki gejala yang lebih menyakitkan terkait refluks asam lambung, tetapi tidak ada yang menunjukkan peningkatan asam lambung.
Sehingga, meskipun orang-orang secara konsisten melaporkan merasa lebih tidak nyaman, para ilmuwan tidak menemukan adanya peningkatan total asam yang diproduksi.Penelitian lain dari tahun 2008 menambahkan bahwa para peneliti memaparkan penderita GERD pada suara yang membuat stres, mereka juga menemukan bahwa hal itu meningkatkan gejala dengan membuat orang lebih sensitif terhadap paparan asam.
Stres dapat menyebabkan perubahan pada otak yang memunculkan reseptor rasa sakit, sehingga secara fisik menjadi lebih sensitif terhadap sedikit peningkatan kadar asam. Stres juga dapat mengurangi produksi zat yang disebut prostaglandin, yang biasanya melindungi lambung dari efek asam. Hal ini dapat meningkatkan persepsi ketidaknyamanan Anda.
Stres ditambah dengan kelelahan, dapat menimbulkan lebih banyak lagi perubahan tubuh yang menyebabkan peningkatan refluks asam. Terlepas dari apa yang sebenarnya terjadi di dalam otak dan tubuh, mereka yang mengalami gejala refluks asam lambung tahu bahwa stres dapat membuat mereka merasa tidak nyaman, dan menangani faktor gaya hidup adalah hal yang penting.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.