Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan kebugaran dengan tujuan seperti lari maraton mulai menghabiskan waktu dan energi jauh sebelum hari pertama rencana latihan. Jadi, ketika berhasil melewati garis finis dan tiba-tiba rute tidak lagi dipenuhi dengan jalan-jalan panjang, latihan kekuatan dan tidur lama bisa terasa seperti mengejutkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak atlet memiliki naluri untuk memotivasi ke tujuan yang ingin dicapai berikutnya. Tapi Sekely, seorang fisioterapis, pelatih lari, dan spesialis kekuatan dan pengkondisian bersertifikat, mengambil pendekatan berbeda setelah lomba yang ia lakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Berlari sangat penting bagi saya, itu adalah hasrat dan bagian dari pekerjaan saya," katanya. "Ini adalah hal yang sangat besar dalam hidup saya tetapi pada saat yang sama, jika saya akan terus melakukan ini, saya juga perlu meluangkan waktu untuk hal lain."
Jadi, dia memutuskan untuk melakukan apa yang disebut sebagai "era perawatan diri". Dia tidak berlari selama tiga minggu dan hanya fokus pada istirahat, pemulihan, dan semua hal dalam hidup yang dia tunda selama melakukan latihan maraton. Meskipun tidak mendikte jumlah istirahat setiap orang, ia yakin setiap atlet dapat memperoleh manfaat dari waktu istirahat.
Alasan merencanakan "Era Perawatan Diri"
Apakah pelari atau CrossFitter, jika aktif, Anda tidak ingin melukai diri sendiri. Tetapi, beralih dari satu siklus latihan yang ketat ke siklus berikutnya adalah cara tercepat untuk cedera.
"Yang benar-benar diinginkan saat istirahat adalah mencegah melakukan latihan terus-menerus," kata Sekely. "Itu dapat menyebabkan kelelahan, cedera, dan kelelahan."
Anggap saja hal ini sebagai bagian dari latihan yang penting. Latihan untuk maraton, misalnya, memberikan tekanan yang signifikan pada tubuh dan pikiran dan dapat memberi otot waktu dan ruang mental untuk pulih.
"Pemulihan sama pentingnya, jika tidak lebih dari pelatihan aktif," ujar Sekely.
Anda mungkin kehilangan kebugaran dari beberapa minggu libur. Dan inilah masalahnya, tubuh kebanyakan orang tidak dirancang untuk tetap dalam kondisi prima selama berbulan-bulan, kata Sekely. Itu sebabnya atlet profesional juga perlu beristirahat. Saat melanjutkan olahraga, kebugaran akan dipulihkan dan mungkin bahkan lebih kuat dari sebelumnya karena baterai tubuh diisi ulang alih-alih kelelahan dan terkuras.
“Saya ingin dapat memiliki energi itu dan menjadi yang terbaik ketika kehilangan kekuatan, lalu siap untuk mengembalikannya karena saat itulah saya berada di perfoma terbaik,” ucap Sekely.
Itu adalah ide yang bertentangan dengan budaya populer dan banyak hal yang dilihat di media sosial. Perlambatan mungkin kurang mengesankan, tetapi sama pentingnya.
Apa yang harus dilakukan?
Sederhananya, patuhi dasarnya seperti tidur, hidrasi, dan nutrisi. Jika badan terasa enak, luangkan beberapa menit setiap hari untuk peregangan. Cobalah sesuatu yang menarik minat seperti berenang, golf, atau Zumba. Tidak hanya dapat berfungsi sebagai pelatihan silang yang bermakna, kegiatan itu juga dapat membantu menemukan minat baru.
Saat merasa pikiran dan tubuh sudah siap kembali, mulailah olahraga yang lebih lambat dan ringan, seperti squat atau lari jarak pendek. Tingkatkan sedikit demi sedikit dan lihat kesiapan kebugaran berikutnya.
NADIA RAICHAN FITRIANUR | WELLANDGOOD
Baca juga: Manfaat Gerak Lokomotor untuk Anak-Anak