Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Alasan Wanita Inggris Mengenakan Topi di Acara Resmi

Topi adalah bagian tak terpisahkan para wanita Inggris di acara-acara resmi. Berikut awal dari tradisi ini.

23 Mei 2018 | 14.52 WIB

Ratu Elizabeth, Pangeran William, dan Kate Middleton seusai menghadiri misa Paskah tahunan di St George's Chapel di Windsor Castle, Inggris, 1 April 2018. Selama kehamilan ketiganya, Kate selalu tampil cantik. REUTERS/Simon Dawson
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ratu Elizabeth, Pangeran William, dan Kate Middleton seusai menghadiri misa Paskah tahunan di St George's Chapel di Windsor Castle, Inggris, 1 April 2018. Selama kehamilan ketiganya, Kate selalu tampil cantik. REUTERS/Simon Dawson

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi para wanita Inggris, khususnya anggota keluarga kerajaan, topi memiliki peran yang sangat penting. Seperti dilansir BBC, protokol kerajaan menyatakan bahwa wanita harus mengenakan topi untuk semua acara resmi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ketentuan ini ternyata sudah berlaku sejak sebelum tahun 1950-an. Pada masa itu, setiap wanita dari kalangan kelas atas maupun kerajaan jarang memperlihatkan rambut mereka di depan umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Diana Mather, seorang tutor senior konsultan etiket The English Manner, mengungkapkan etika kode berpakaian menegaskan pengenaan topi oleh para wanita untuk acara-acara formal.

“Hingga 1950-an, wanita sangat jarang terlihat tanpa topi karena dianggap bukan sifatnya bagi para wanita untuk menunjukkan rambut mereka di depan umum,” terang Mather. “Tapi semua itu telah berubah dan topi sekarang dikenakan untuk acara-acara yang lebih formal.”

Banyak perubahan memang telah terjadi sejak masa itu. Contohnya saja, istri Pangeran William, Kate Middleton, yang terlihat kerap tampil sempurna dengan rambut indahnya dibiarkan tergerai.

Catherine Middleton (kanan) bersama Putri Charlotte serta Pangeran William dan putranya Pangeran George di pernikahan Meghan Markle dan Pangeran Harry di Windsor, Inggris, 19 Mei 2018. Catherine alias Kate Middleton tampak kembali langsing mesti baru sebulan melahirkan putra ketiganya. REUTERS/Neil Hall

Tetapi di sisi lain, keluarga kerajaan juga memiliki rasa tanggung jawab untuk melestarikan tradisi yang telah memudar, seperti halnya gerakan membungkuk sebagai ungkapan hormat oleh para wanita, agar dapat membedakan mereka dengan yang lain.

“Harus ada sedikit perbedaan antara keluarga kerajaan dan rakyat biasa,” terang pakar kerajaan, Victoria Arbiter, kepada Business Insider. “Tidak bermaksud arogan, tapi apa gunanya keluarga kerajaan jika mereka sama seperti kita?”

Perihal mengenakan topi untuk acara-acara mewah sendiri tidak eksklusif bagi para bangsawan. Hilary Alexander, direktur fashion di The Daily Telegraph, mengatakan bahwa topi juga bagian dari tatanan sosial acara-acara megah dalam masyarakat Inggris.

Putri Eugenie. Instagram.com/@Princess.eugenie

“Menyangkut acara spesial dalam masyarakat Inggris, tidaklah lengkap tanpa topi,” kata Alexander kepada ABC News.

“Bagi kebanyakan orang, topi adalah hal yang cukup serius dan remeh pada saat yang sama,” tambahnya. “Keberadaannya melengkapi sebuah busana dan menjadi sentuhan akhir.”

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus