Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Anna Mariana Bawa Kain Tenun dan Songket Bali ke DC Fashion Week

Anna Mariana adalah satu dari sepuluh perancang internasional yang tercatat ikut sesi International Couture Collections Show, DC Fashion Week

23 Maret 2018 | 06.02 WIB

Koleksi Busana Anna Mariana yang Tampil di DC Fashion Week 2018. (Tabloidbintang.com)
Perbesar
Koleksi Busana Anna Mariana yang Tampil di DC Fashion Week 2018. (Tabloidbintang.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu desainer Indonesia, Anna Mariana tampil dalam ajang bergengsi DC Fashion Week di Washington DC pada 25 Februari 2018 lalu. Anna Mariana adalah satu dari sepuluh perancang internasional yang tercatat ikut sesi International Couture Collections Show. Enam perancang dari Amerika Serikat, satu dari Sinegal, satu Perancis, dan satu dari Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anna Mariana satu-satunya desainer yang hadir mewakili Indonesia. Dia menampilkan koleksi busana unik yang dirancang khusus dari kain tradisional Tenun dan Songket handmade, kreasi terbaru yang diberi nama ‘Babe’.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dihadapan sekitar 400 tamu undangan yang hadir di Franklin Square 1315 K St NW, Washington DC, Anna Mariana menampilkan 20 busana ekslusif rancangannya yang diperagakan oleh peragawati internasional pilihan.

Untuk menyesuaikan selera fesyen orang Barat, Anna mendesain khusus warna dan motif tenun dan songket. Pada motif Bali, Anna menempatkan motif bercorak poleng, yakni motif kain tenun kotak-kotak berwarna hitam putih (Rwabhineda) yang sangat popular dan menjadi ikon dalam kehidupan masyarakat Bali.

Menurutnya, dalam paham masyarakat Hindu di Bali, Rwabhineda adalah sebuah filosofi yang melambangkan dua sifat yang saling bertolak belakang. Seperti hitam putih, baik buruk, panjang pendek, kaya miskin dan sebagainya.

Sementara, untuk nuansa tenun dan songket Betawi sendiri merupakan sebuah maha karya yang dirancang Anna. Dalam karya ini, Anna mendesain motif-motif dengan ikon terkenal dari Betawi seperti Monas, Ondel-Ondel dan sebagainya.

"Saya menggunakan benang dalam warna khusus merah putih untuk menenunnya. Ini sebagai perlambang warna bendera Merah Putih ciri khas Indonesia. Selain itu, ada juga sentuhan motif burung Garuda yang merupakan lambang negara dan dikenal juga sebagai simbol Bhineka Tunggal Ika," ujarnya.

Melalui balutan busana bernuansa Tenun dan Songket tradisional, handmade khas Bali dan Betawi, Anna berharap lewat karyanya, ia dapat berbagi pengetahuan sekaligus menjadi ajang promosi budaya Indonesia kepada audiens yang hadir, khususnya masyarakat di Washinton DC, Amerika Serikat. 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus