Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Apa Kriteria Bahagia untuk Seorang Anak? Tilik Penjelasan Pakar

Sebenarnya bukan status pernikahan orang tua yang memberikan dampak psikologis positif maupun negatif bagi anak. Lalu apa?

17 Desember 2018 | 05.25 WIB

ilustrasi fashion anak (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi fashion anak (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perceraian adalah realita yang bisa terjadi pada siapapun, tidak hanya artis. Dan nasehat untuk tidak bercerai demi anak juga menjadi wejangan paling sering diberikan kepada pasangan yang rumah tangganya di ujung tanduk.

Baca juga: Mengatasi Masalah Anak Saat Bercerai? Simak Solusi Gading Marten

Apa benar jika orang tua tidak jadi bercerai anak akan lebih bahagia? Menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani S.Psi, M.Si., sebenarnya bukan status pernikahan orang tua yang memberikan dampak psikologis positif maupun negatif bagi anak.

“Tapi bagaimana hubungan di antara mereka. Kalau hubungan (orang tua) bertengkar terus, mau statusnya menikah atau tidak, efek psikologisnya pada anak cenderung negatif. Sebaliknya, jika relasi pasangan ini cenderung harmonis dan damai, baik statusnya menikah atau bercerai, dampaknya akan lebih positif pada anak,” urai wanita yang akrab disapa Nina.

Baca juga: Intip Cara Bijak Orang Tua Ingatkan Anak Kelola Internet

TABLOIDBINTANG

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus