Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Sebab Pecah Pembuluh Darah Seperti Dialami Ferry Irawan?

Ferry Irawan mengalami pecah pembuluh darah. Apa yang menyebabkan terjadi pecah pembuluh darah dan pendarahan otak?

3 Juli 2021 | 15.13 WIB

Ferry Irawan. TEMPO/ Amatul Rayyani
Perbesar
Ferry Irawan. TEMPO/ Amatul Rayyani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Artis peran Indonesia, Ferry Irawan saat ini tengah berjuang melawan sakit yang ia derita. Ferry yang saat ini terbaring di rumah sakit mengalami pecah pembuluh darah. Menurut rekan satu profesinya Ferry Ardiansyah, penyakit yang ia derita merupakan sakit yang sudah lama di derita dan kambuh kembali.

Pembuluh darah bisa pecah di manapun, otak termasuk salah satunya. Jika pembuluh darah pecah, hal ini bisa menimbulkan pendarahan otak atau yang disebut hemorrhage. Pendarahan tersebut juga berakibat fatal karena terjadinya pembengkakan otak dan matinya sel-sel otak. Oleh sebab itu pecahnya pembuluh darah di otak bisa menyebabkan stroke. Hal ini pula yang sering disebut sebagai stroke hemoragik.

Raisa Mahmudah dalam Left Hemiparesis e.c Hemorrhagic Stroke, Stroke hemoragik terjadi bila pembuluh darah di otak pecah atau mengalami kebocoran, sehingga terjadi perdarahan ke dalam otak. Bagian otak yang dipengaruhi oleh pendarahan dapat menjadi rusak, dan darah dapat terakumulasi sehingga memberikan tekanan pada otak. Jumlah perdarahan menentukan keparahan stroke.

Menukil laman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, spesialis1.ibs.fk.unair.ac.id, stroke hemoragik dibagi menjadi dua yaitu, pendarahan intraserebral dan pendarahan subarachnoid. Pendarahan intraserebral terjadi di dalam jaringan otak, sementara pendarahan subarchnoid terjadi di luar jaringan otak ataupun diantara dua lapisan pembungkus otak.

Adapun yang menyebabkan terjadinya stroke hemoragik yaitu, hipertensi yang tidak terkontrol, aneurisma atau kelainan pembuluh darah dimana dinding arteri menipis, menggembung seperti balon, dan lebih mudah pecah yang terjadi pada bagian otak.

Lebih lanjut, hal ini juga disebabkan pembekuan darah karena penyakit yang sudah ada, atau riwayat konsumsi obat pengencer darah. Selain itu, AVM atau Arteriovenous malformation kondisi di mana terdapat hubungan langsung antara arteri dan vena sehingga ukurannya membesar dan lebih mudah pecah juga menjadi penyebabnya.

Sedangkan untuk gejala-gejala yang dialami oleh penderitanya yaitu, sakit kepala hebat, mengeluarkan muntah yang cukup banyak dan menyemprot, gangguan kesadaran seperti, kebingungan, mengantuk, hingga tidak sadarkan diri sama sekali. Lebih lanjut, tekanan darah tinggi, denyut nadi yang lamban, dan nafas tidak teratur juga menjadi penyebabnya. Waspada sebelum pembuluh darah pecah.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Deteksi Dini 7 Faktor Penyumbat ALiran darah Pemicu Penyakit Jantung Koroner

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus