Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Makan mie instan menggunakan nasi adalah suatu hal yang lumrah dijumpai di Indonesia. Hal ini karena kebiasaan orang Indonesia yang merasa ‘kurang lengkap’ jika belum makan tanpa menggunakan nasi. Alhasil, mie instan seringkali digunakan sebagai lauk dengan nasi sebagai makanan utamanya. Padahal, kandungan karbohidrat mie instan tinggi layaknya nasi. Hal ini pun mengundang pertanyaan, apakah bahaya mengonsumsi mie instan dengan nasi?
Sebelum membahas mengenai bahaya mengonsumsi mie instan dengan nasi, penting mengetahui definisi karbohidrat. Pada dasarnya, karbohidrat berperan sebagai sumber energi bagi tubuh.
Di dalam tubuh, karbohidrat diubah menjadi glukosa dan berfungsi sebagai bahan bakar untuk sel-sel tubuh. Dilansir dari Medical News Today, berdasarkan jenisnya, karbohidrat terdiri atas karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.
Karbohidrat kompleks lebih sehat dikonsumsi tubuh dibandingkan karbohidrat sederhana. Sebab, karbohidrat sederhana menyebabkan kenaikan gula darah secara cepat. Sementara karbohidrat komplek lebih sehat karena mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh, seperti vitamin, mineral, dan serat.
Selain itu, karbohidrat kompleks cenderung mengenyangkan dibanding karbohidrat sederhana. Karena itu, jenis (kualitas) karbohidrat juga penting diperhatikan, di samping jumlah (kuanititas) karbohidrat.
Sementara mie instan dan nasi putih adalah sumber karbohidrat. Secara umum mie dibuat dari olahan biji-bijian, begitupula dengan nasi. Melansir dari healthyeating.sfgate.com, olahan biji termasuk jenis karbohidrat sederhana. Konsumsi olahan biji-bijian dapat memicu peradangan yang menimbulkan penyakit, seperti jantung, stroke, dan diabetes tubuh.
Melansir dari my.clevelandclinic.org, konsumsi karbohidrat sederhana terlalu banyak dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan. Berdasarkan hal tersebut, konsumsi mie instan dan nasi bisa berdampak negatif.
Meski berbahaya bagi kesehatan, makan mie instan dan nasi tetap diperbolehkan dengan memperhatikan nilai kalori yang masuk ketubuh. Kebutuhan kalori setiap individu berbeda-beda, tergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan saat ini, dan tingkat aktivitas fisik.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Waspadai 5 Dampak Buruk Makan Mi Instan Plus Nasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini