Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cegukan suara yang keluar dari mulut tanpa bisa dikendalikan. Biasanya, cegukan disertai sedikit rasa sesak di dada, perut, atau tenggorokan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk Medical News Today, cegukan kontraksi diafragma yang tidak disengaja. Diafragma otot yang memisahkan dada dari perut. Organ yang penting dalam pernapasan. Setiap kontraksi diafragma akan diikuti penutupan tiba-tiba pita suara. Setelah itu muncul suara hik ketika cegukan.
Diagnosis cegukan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cegukan dibedakan dalam dua jenis, jangka pendek dan panjang. Cegukan jangka pendek biasanya berlangsung tidak lama. Penyebabnya faktor eksternal, seperti makan berlebihan dan minum alkohol. Sedangkan cegukan jangka panjang bisa dialami sampai melebihi 48 jam.
Merujuk Mayo Clinic, diagnosis cegukan jangka panjang bisa dilakukan dengan tiga tes, laboratorium, pencitraan, endoskopi.
Tes laboratorium, pemeriksaan darah memeriksa kecenderungan indikasi penyakit diabetes, infeksi, ginjal. Adapun tes pencitraan digunakan untuk mendeteksi kelainan anatomi. Misalnya, yang mempengaruhi saraf vagus dan frenikus, atau diafragma.
Tes pencitraan, yaitu rontgen dada, tomografi terkomputerisasi (CT), dan resonansi magnetik (MRI). Adapun tes endoskopi, prosedur ini menggunakan tabung tipis dan fleksibel yang berisi kamera kecil. Peranti ini diturunkan ke tenggorokan dan memeriksa masalah di kerongkongan atau tenggorokan.
Bagaimana mencegah cegukan?
Mengutip Healthline, tak ada metode pasti mencegah cegukan. Namun hal yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebabnya
1. Tidak makan berlebihan
2. Menghindari minuman berkarbonasi.
3. Melindungi diri dari perubahan suhu yang tiba-tiba
4. Tidak kebanyakan minum alkohol
5. Menghindari reaksi emosional atau fisik yang intens.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.