Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apakah Sering Mengonsumsi Pemanis Buatan Berdampak Buruk terhadap Kesehatan?

Pemanis buatan bahan kimia sebagai pengganti gula yang ditambahkan untuk makanan atau minuman

14 Juni 2023 | 16.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemanis buatan bahan kimia sebagai pengganti gula yang ditambahkan untuk makanan atau minuman. Rasanya bisa lebih manis daripada gula biasa. Mengutip Healthline, lidah sebagai indra pengecap memiliki beberapa reseptor yang mampu mendeteksi rasa berbeda. Misalnya, saat makan reseptor lidah akan mengartikan yang dikunyah itu makanan.

Dampak konsumsi pemanis buatan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hubungan antara reseptor dan jenis makanan ini akan mengirimkan isyarat ke otak sehingga orang bisa mengidentifikasi rasa. Molekul pemanis buatan mirip dengan gula dan cocok dengan reseptor rasa manis. Namun, pemanis buatan tidak bisa diubah menjadi kalori. Sebagian kecil pemanis buatan yang memiliki struktur bisa dipecah oleh tubuh menjadi kalori. 

Hanya sedikit pemanis buatan yang diperlukan untuk membuat makanan terasa manis. Akibatnya tubuh hampir tidak mengonsumsi kalori. Ketiadaan kalori dalam pemanis buatan malah mengecoh kerja otak. Itu karena tidak ada kalori yang masuk ke tubuh. Otak menganggap tubuh masih lapar dan membutuhkan asupan makanan lagi.

Pemanis buatan juga tidak menyebabkan tubuh merasa lapar dan mendorong mengonsumsi lebih banyak kalori.

Bakteri usus mempengaruhi peningkatan berat badan, kontrol gula darah, sindrom metabolik, sistem kekebalan tubuh.  Komposisi dan fungsi bakteri usus bervariasi untuk setiap orang. Itu dipengaruhi asupan makanan, termasuk konsumsi pemanis buatan. 

Pemanis buatan mengganggu keseimbangan bakteri usus dalam empat dari tujuh peserta sehat yang tidak terbiasa mengonsumsinya, merujuk laporan riset yang dikutip Healthline.

Keempat responden tersebut mengalami kontrol gula darah yang buruk lima hari setelah mengonsumsi pemanis buatan. Ketika bakteri usus dipindahkan untuk percobaan ke tikus, hewan tersebut juga mengalami kontrol gula darah yang buruk. 

Meski begitu, masih diperlukan lebih banyak penelitian soal dampak konsumsi pemanis buatan terhadap keseimbangan bakteri usus. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus