Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Awas Alami Alergi Makanan, Selalu Siapkan 2 Obat Ini

Ketika reaksi alergi makanan menyerang, akan muncul rasa ketidaknyamanan hingga kondisi yang mengancam nyawa. Selalu siapkan 2 obat ini.

12 Januari 2020 | 18.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi makanan penyebab alergi (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika reaksi alergi makanan menyerang, akan muncul rasa ketidaknyamanan hingga kondisi yang mengancam nyawa. Jika sudah begini, Anda bisa mengonsumsi obat alergi makanan yang sesuai dengan resep dokter. Selain itu, Anda juga bisa mengobati masalah ini dengan cara alami, contohnya memperbaiki pola makan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun sebelumnya, ada baiknya Anda memastikan terlebih dahulu bahwa Anda benar-benar mengidap alergi makanan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan tes alergi di dokter atau laboratorium terpercaya. Hal ini penting, mengingat alergi makanan kerap tertukar dengan intoleransi makanan. Padahal, keduanya berbeda penyebab sehingga berbeda pula penanganannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cara paling ampuh untuk mengatasi reaksi alergi adalah menghindari makanan yang membuat Anda alergi itu sendiri. Memang, makanan apa pun dapat membuat Anda alergi, tapi para ilmuwan sepakat sekitar 90 persen alergi makanan disebabkan oleh delapan bahan, yakni susu sapi, telur, kacang pohon (almond, mede, dan lain-lain), kacang tanah, kedelai, makanan laut, gandum, dan ikan.

Meski demikian, bahan makanan tersebut kerap kali tetap masuk ke tubuh Anda, baik disadari atau tidak, sehingga memunculkan reaksi alergi. Beberapa gejala Anda mengalami alergi, yakni mual dan muntah, sakit perut, gatal-gatal, pusing, hingga anafilaksis (reaksi alergi parah). Saat reaksi alergi ini muncul, Anda dapat mengonsumsi obat alergi makanan, seperti:

1. Antihistamin
Obat ini tersedia dalam bentuk gel, cair, atau tablet. Obat alergi makanan ini dapat menghentikan efek zat kimia bernama histamin, yang biasanya memunculkan berbagai reaksi alergi. Obat alergi makanan ini biasanya digunakan oleh pasien alergi ringan hingga sedang, dan sebaiknya selalu berada dalam saku Anda ketika bepergian atau makan di luar rumah.

2. Epinefrin (adrenalin)
Epinefrin adalah obat alergi makanan dalam bentuk injeksi yang diberikan saat Anda mengalami reaksi alergi berat yang berujung pada syok anafilaksis. Syok anafilaksis memiliki berbagai gejala, yakni kulit memerah, pucat, sulit bernapas, detak jantung lemah, jantung berdebar, mual, muntah, diare, hingga tidak sadarkan diri.

Obat alergi makanan ini bekerja dengan mempersempit pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat serta saluran napas lebih terbuka. Epinefrin tidak boleh digunakan secara bebas dan harus berdasarkan resep dokter.

Seperti obat sintesis pada umumnya, kedua obat tersebut memiliki efek samping. Antihistamin sendiri dapat menyebabkan kantuk, meski obat antihistamin termutakhir bisa meminimalisir efek samping ini.

Sementara pada epinefrin, efek samping yang ditimbulkan bisa berupa rasa cemas, tidak bisa beristirahat, pusing, dan gemetar. Pada kasus yang lebih jarang, obat alergi makanan ini bisa menyebabkan serangan jantung dan penumpukkan cairan di paru-paru. Meski demikian, hingga kini tidak ada obat alergi makanan yang efektif meredakan anafilaksis selain epinefrin. Lagipula, efek samping ini bisa dihindari jika Anda menggunakan obat tersebut sesuai dengan rekomendasi dokter.

Obat alergi makanan di atas memang terbukti efektif mengatasi alergi makanan. Namun, hingga kini alergi masih termasuk dalam masalah kesehatan yang belum bisa disembuhkan secara total.

SEHATQ

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus