Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asuransi merupakan salah satu hal penting yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Sebab, kita tidak bisa menduga apa yang mungkin terjadi di depan. Adapun lewat proteksi mandiri, berbagai risiko bisa diantisipasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara tentang jenis-jenis asuransi, kita tentu mengenal setidaknya dua produk yang paling banyak diminati, yakni asuransi kesehatan dan jiwa. Apabila harus memilih salah satu, manakah yang lebih cocok dimiliki generasi milenial?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chief of Proportion, Direct Marketing and Partnership AXA Financial Indonesia, Yudhistira Dharmawata mengatakan sebenarnya hal itu bergantung pada kebutuhan masing-masing kaum muda.
Namun utamanya, tentu harus memiliki asuransi kesehatan terlebih dahulu. “Sebenarnya saya harus bilang dua-duanya (asuransi jiwa dan kesehatan) wajib punya. Tapi kalau cuma bisa pilih salah satu, fokusnya harus ke kesehatan dulu,” katanya dalam webinar Maestro Infinite Protection pada 5 Oktober 2020.
Yudhistira mengatakan bahwa asuransi kesehatan sangat penting karena berhubungan erat dengan kondisi fisik anak muda itu sendiri. “Biaya rumah sakit itu besar, belum lagi kalau ada penyakit yang tidak terduga. Jadi main aman, anak muda minimal punya asuransi kesehatan,” katanya.
Adapun kalanya, anak muda yang sudah bekerja umumnya mendapatkan jaminan kesehatan dari kantor. Jika demikian, mereka bisa melengkapi proteksi dengan asuransi jiwa. “Kalau dirasa perusahaan cukup memberi perlindungan untuk kesehatan, boleh daftar untuk jiwa,” katanya.
Asuransi jiwa sendiri menurut Yudhistira penting sebagai persiapan jika seseorang akan menikah dalam waktu dekat. Ia menjelaskan bahwa ini dapat memberi jaminan apabila pemilik premi meninggal dunia.
“Khususnya kalau Anda calon tulang punggung keluarga, asuransi jiwa penting. Karena ini mencegah kemungkinan keluarga kehilangan pemasukan saat Anda tutup usia dengan memberikan kompensasi atau pertanggung jawaban bagi ahli waris yang mana bisa istri, anak, ayah, ibu, kakak, dan adik,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA