Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada Asian Games 2018, Indonesia memiliki atlet senior pada olahraga Bridge, yakni Bambang Hartono. Ia menjadi sorotan, selain karena usianya yang sudah menginjak 78 tahun, Bambang juga adalah orang terkaya di Indonesia pemilik sekaligus pendiri Djarum Group.
Baca juga: Saat Orang Terkaya Bambang Hartono Terima Bonus Asian Games
Bambang Hartono mengaku sejak kecil tertarik menggeluti bridge. Salah satu alasan ia masih bermain bridge hingga kini adalah agar tidak cepat pikun. "Di olahraga bridge, ada bidding, yaitu mengumpulkan data untuk dianalisa, disimpulkan dan kemudian diputuskan strategi apa yang akan diambil saat bertanding," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana hobi orang terkaya lainnya? Sebuah laporan yang dibuat berdasarkan data dan penelitian perusahaan WealthX dan dirilis pada 15 Mei 2018 lalu, disebutkan bahwa para orang terkaya di dunia memiliki hobi tertentu. Seperti olahraga khususnya golf, mengoleksi benda seni, dan musik klasik. Begitu seperti yang tercantum dalam laporan berjudul The WealthX Billionaire Census.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilustrasi Golf. AP/Charlie Riedel
Berdasarkan laporan tersebut juga, ada 2.754 miliarder dengan nilai total kekayaan mencapai US$ 9.2 triliun, saat tak sedang mengurusi bisnisnya, mereka umumnya melakukan kegiatan di bidang olahraga.
“Selain melakukan aksi sosial (mendermakan sebagian harta untuk menunjukkan kekayaannya), minat atau hobi para milyarder di dunia rata-rata adalah pada bidang olahraga, yakni sebanyak 44 persen,” demikian keterangan dari laporan tersebut.
Baca juga: Orang Terkaya RI Jadi Atlet Bridge Asian Games, Apa Alasannya?
Golf tercatat sebagai olahraga yang paling banyak diminati oleh para milyarder di dunia, yakni sebanyak 25,7 persen, diikuti oleh sepak bola sebanyak 21,1 persen dan ski sebesar 16.8 persen. “Olahraga selalu menjadi hobi yang paling popular bagi para milyarder, (karena) menjauhkan mereka dari tekanan sehari-hari atau sebagai ajang relaksasi,” demikian tertulis dalam laporan.
Sebagian besar dari para milyarder itu juga dilaporkan menyukai benda seni untuk dikoleksi. Gambar dan lukisan menjadi yang paling populer, yakni sebanyak 24,2 persen, diikuti oleh seni kontemporer sebanyak 17,9 persen. “Koleksi benda seni yang mewah juga dapat dijadikan sebagai aset kekayaan,” demikian bunyi laporan tersebut.
Ilustrasi Gitar. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Soal musik, rupanya para milyarder ini cenderung lebih menyukai musik klasik, sementara alat musik yang disukai terbanyak adalah gitar dan piano. “Di antara berbagai genre musik, para milyarder kebanyakan tertarik pada musik klasik, yang mana kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor usia,”.
Seorang juru bicara wealthX mengungkapkan, dalam laporan memang dicantumkan bahwa setengah dari para milyarder di Amerika Serikat dan Eropa, telah berusia lebih dari 70 tahun, dan rata-rata usia para milyarder di dunia adalah sekitar 64-65 tahun.
Hobi mendengarkan musik klasik digemari sebanyak 20,9 persen, lalu jenis musik rock sebesar 10,1 persen. Alat musik gitar dipilih oleh para sebanyak 7,2 persen dan piano 6,1 persen.
ANTARA | CNBC