Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Banyak Ibu Tak Sadar Alami Preeklamsia di Masa Kehamilan, Dokter Ingatkan Bahayanya

Preeklamsia adalah kondisi tekanan darah tinggi selama kehamilan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan gagal berbagai organ, bahkan stroke.

16 Desember 2024 | 14.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah periode singkat dalam hidup sangat butuh perhatian, yakni kehamilan. Meski hanya berlangsung sembilan bulan, berbagai masalah kesehatan perlu mendapat perhatian khusus jika tak ingin berakibat fatal pada ibu dan janin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa komplikasi terkait kehamilan termasuk diabetes gestasional, infeksi, atau mual dan muntah parah. Kondisi umum lain yang perlu rutin dimonitor ketika hamil adalah preeklamsia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kondisi ini bisa tanpa gejala, artinya Anda mungkin tak sadar mengalaminya," kata Dr. Sarosh Rana, pengajar kandungan dan kebidanan di Universitas Chicago, kepada USA Today.

Preeklamsia adalah kondisi tekanan darah tinggi selama kehamilan, biasanya pada trimester ketiga meski bisa juga terjadi lebih awal pada minggu ke-20, juga pada periode pascamelahirkan, kata Rana. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan gagal berbagai organ, gangguan hati dan ginjal, stroke, tak sadarkan diri, atau cairan di paru-paru. Kondisi ini juga bisa bisa memicu kadar protein tinggi pada urine ibu, yang bisa menyebabkan dehidrasi, penyakit ginjal, dan gangguan autoimun. 

"Preeklamsia tak hanya mempengaruhi kesehatan ibu tapi juga bisa berdampak pada janin dan bayi yang baru lahir, untuk jangka pendek dan panjang, seperti perkembangan janin yang terhambat, kelahiran prematur, dan berbagai masalah kesehatan lain terkait prematuritas. Kondisi ini adalah penyebab kematian ibu dan janin di seluruh dunia," paparnya.

Gejala yang membahayakan
Eleni Tsigas, ketua eksekutif Yayasan Preeklamsia di Melbourne, Florida, mengatakan tak ada pengobatan untuk kondisi ini atau cara mencegahnya secara total. Namun, banyak cara untuk mengurangi risiko dan merawat kondisi.

Sebenarnya, tak ada gejala khusus terkait preeklamsia. Namun Tsigas menjelaskan banyak penderita kondisi ini yang mengalami gejala seperti sakit kepala, sakit perut, napas tersengal, mual dan muntah, penurunan fungsi kognitif, kecemasan meningkat, gangguan penglihatan seperti sangat sensitif pada cahaya, pandangan buram, atau seperti ada titik-titik mengambang di depan mata.

Karena sering tak disadari penderita, pemeriksaan kehamilan diperlukan untuk mendeteksi kondisi ini karena semua wanita hamil berisiko mengalaminya, jelas Dr. Leslie Moroz, spesialis perawatan ibu dan janin di Yale Medicine. Dokter sering mendeteksi kondisi lewat pengecekan tekanan darah tinggi atau tekanan darah yang terus naik pada setiap pemeriksaan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus