Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bau mulut (halitosis) termasuk masalah kesehatan. Penyebab utama masalah ini biasanya karena kurang kebersihan mulut. Tapi, ada berbagai macam penyebab masalah kesehatan mulut. Bau mulut pun bisa menandakan gejala penyakit serius.
Apa saja penyebab bau mulut?
- Kanker mulut
Mengutip Cleveland Clinic, bau tak sedap tersebab kanker mulut ditandai dengan gejala lain. Adapun gejalanya seperti luka yang tak sembuh, sakit mulut, kesulitan menelan, benjolan di leher dan penurunan berat badan.
- Penyakit gusi
Penyakit gusi (gingivitis) tersebab masalah peradangan. Radang menyebabkan gusi menjadi merah, bengkak dan mudah berdarah. Kondisi itu disebabkan oleh plak, lapisan lengket yang terbentuk di gigi. Penumpukan plak yang menyebabkan bau mulut.
- Gagal ginjal
Mengutip Everyday Health, bau mulut seperti urine mirip menandakan masalah gagal ginjal. Organ ginjal berfungsi menghilangkan bahan kimia beracun dari darah secara memproduksi urine. Seseorang yang mengalami gagal ginjal stadium akhir menyebabkan fungsi organ itu terganggu. Itu menyebabkan ginjal tak mampu menyaring bahan kimia beracun dari darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika ini terjadi, racun dan limbah berbahaya yang tidak dikeluarkan tubuh akan menumpuk. Itu mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh, termasuk sistem pernapasan yang menimbulkan bau mulut.
- Gangguan kesehatan lambung
Masalah asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) juga menyebabkan bau mulut. Seseorang yang mengalami GERD biasanya juga radang tenggorokan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi, GERD bukan satu-satunya masalah lambung memengaruhi pernapasan. Mengutip Journal of Medical Microbiology, bakteri Helicobacter pylori yang hidup di lambung pun penyebab bau mulut.
- Diabetes
Mengutip Healthline, komplikasi akut diabetes pun menimbulkan bau mulut. Diabetes mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk gusi. Jika gusi dan gigi tidak menerima suplai darah yang cukup, maka rentan terjadi infeksi.
Diabetes juga meningkatkan kadar glukosa yang menyebabkan pertumbuhan bakteri, infeksi, dan bau mulut. Ketika gula darah tinggi, tubuh kesulitan melawan infeksi, gusi pun mengalami gangguan kesehatan.
WILDA HASANAH
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.