Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat, tetapi juga punya kandungan gula yang tinggi. Mengutip Food Insight, mengonsumsi terlalu banyak gula berkontribusi pada penambahan berat badan dan memicu naiknya kadar gula darah. Hal ini merupakan salah satu faktor risiko munculnya diabetes. Lantas, benarkah terlalu banyak makan buah juga bisa menyebabkan diabetes tipe 2?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa Itu Diabetes Tipe 2?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diabetes adalah suatu kondisi penyakit yang mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses glukosa darah atau gula darah. Ada beberapa jenis diabetes, antara lain diabetes tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), tipe 2 diketahui sebagai jenis diabetes yang paling umum dan memiliki hubungan kuat dengan obesitas.
Siapa pun, termasuk anak-anak dan orang dewasa, bisa terkena diabetes tipe 2. Melansir laman niddk.nih.gov, tubuh seseorang yang menderita diabetes tipe ini tidak mampu memproduksi dan menggunakan insulin secara efektif. Secara umum, faktor penyebabnya yaitu kurangnya aktivitas fisik, tingginya gula darah, obesitas, hingga riwayat keluarga.
Makan Buah Tidak Menyebabkan Diabetes Tipe 2
Dilansir dari Medical News Today, buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik serta mengandung serat yang tinggi. Mereka juga menyediakan berbagai macam antioksidan yang meningkatkan kesehatan, termasuk flavonoid. Namun, beberapa jenis buah seperti mangga, semangka, dan anggur memiliki kandungan gula yang relatif tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian berjudul Fruit Consumption and Risk of Type 2 Diabetes: Results from Three Prospective Longitudinal Cohort Studies (2013) menunjukkan, mengonsumsi buah nyatanya tidak menyebabkan risiko penyakit diabetes tipe 2. Kandungan gula alami pada buah menjadikannya sebagai pengganti pemanis buatan, seperti sakarin, soda, dll.
Sebaliknya, menurut peneliti dari Edith Cowan University (ECU), Nicola Bondonno menemukan bahwa makan dua porsi buah setiap hari justru bisa menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 36 persen. “Orang yang mengonsumsi lebih banyak buah akan memproduksi lebih sedikit insulin. Ini berguna menurunkan kadar glukosa darah,” kata dia sebagaimana dikutip Tempo dari ecu.edu.au, Senin, 13 Juni 2022.
Dalam penelitiannya yang dipublikasikan di JCEM, Bondonno dan rekannya menganalisis data dari 7.675 warga Australia yang berpartisipasi dalam Studi AusDiab. Tujuannya, menilai hubungan antara asupan buah dan tingkat diabetes mereka selama lima tahun. Hasilnya, peserta yang mengonsumsi buah tinggi memiliki ukuran yang lebih baik untuk toleransi glukosa dan sensitivitas insulin.
“Hal ini penting karena tingginya kadar insulin yang bersirkulasi (hiperinsulinemia) dapat merusak pembuluh darah. Tidak hanya terkait dengan diabetes, tetapi juga tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit jantung,” pungkas Bondonno.
HARIS SETYAWAN