Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan terjadi peningkatan jumlah kasus flu unta di seluruh dunia. Bahkan UK Health Security Agency (UKHSA) mengimbau para penggemar sepak bola Piala Dunia 2022 yang kembali dari Qatar untuk mewaspadai tanda-tanda terinfeksi virus ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut catatan UKHSA, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian. Flu unta pertama kali teridentifikasi di Arab Saudi pada April 2012.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan WHO, flu unta tak kalah mematikan dibandingkan Covid-19. Satu dari tiga pasien yang terinfeksi berakhir meninggal dunia.
Flu unta dapat menyebabkan masalah pernapasan ringan, akut, hingga kematian. Ini terjadi karena virus menginfeksi paru-paru dan menyebabkan radang atau pneumonia.
Baca: Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal
Beragam Jenis Flu
Selain Flu Unta, Berikut Sederet Flu Lain yang Menghebohkan Dunia:
1. Flu Burung
Mengutip Health Direct, flu burung juga dikenal sebagai avian influenza. Flu ini subtipe virus influenza A (H5N1) yang utamanya menyerang unggas.
Flu burung dapat menyebabkan infeksi serius dan kematian pada manusia. Meski kasusnya belum ditemukan di Australia.
Kebanyakan orang yang terdiagnosis flu burung tertular dari unggas yang terinfeksi. Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa flu burung dapat menular dari manusia ke manusia.
2. Flu babi
Flu babi adalah jenis virus influenza A yang ditemukan pada babi. Pada tahun 2009, strain virus flu yang dikenal H1N1 ini menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia.
Kasus flu babi menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menjadi pandemi. WHO menyatakan pandemi flu babi berakhir pada Agustus 2010.
Kebanyakan orang mendapat gejala flu babi yang ringan. Namun flu babi dapat mengakibatkan kondisi parah pada beberapa kelompok rentan. Di antaranya ibu hamil, orang Aborigin atau Torres Strait Islander.
3. Flu Singapura
Flu Singapura adalah infeksi virus yang menyebabkan sariawan di mulut dan lecet di kulit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) mudah menular. Flu ini sering menyerang anak usia 5 sampai 10 tahun.
Flu Singapura disebabkan infeksi Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6. Yaitu jenis virus yang termasuk dalam kelompok Enterovirus.
Virus penyebab flu Singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan. Juga air liur, feses, dan cairan dari lepuh di kulit.
4. Flu Tomat
Flu tomat menyebar di India dan menyebabkan beberapa gejala yang mirip dengan COVID-19. Termasuk di antaranya demam, kelelahan, dan nyeri tubuh.
Mengutip Everyday Health, flu tomat juga menyebabkan lepuh merah terang yang menyakitkan. Secara bertahap lepuh ini tumbuh seukuran tomat dan menyebar ke seluruh tubuh.
Meskipun jarang terjadi, setidaknya 100 kasus flu tomat sudah dilaporkan di India. Virus dapat menyebar melalui kontak langsung dengan popok kotor atau permukaan yang tidak bersih.
Saat ini, kasus flu tomat di India sedang diidentifikasi setelah tes diagnostik mengesampingkan demam berdarah, chikungunya, virus zika, virus varicella zoster, dan herpes.
DELFI ANA HARAHAP
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.