Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Berikut 5 Menu Kuliner Ikan Patin Khas Riau Plus Resepnya

Ikan patin banyak ditemui di berbagai menu kuliner khas Riau. Apa saja dan ini 5 resep pilihan.

3 Mei 2023 | 19.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gulai tempoyak ikan patin dan pindang ikan patin hidangan khas Jambi. TEMPO/Shinta Maharani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ikan patin atau Pangasius Sp merupakan ikan berkumis air tawar yang terdapat di seluruh benua kecuali di Antartika. Ikan patin secara ilmiah dikenal sebagai Siluriformes atau kelompok ikan bersirip pari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ikan golongan catfish ini menjadi salah satu ikan air tawar primadona di Provinsi Riau. Tak heran, kuliner berbahan utama ikan patin begitu banyak pilihannya di sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti daerah lainnya, Riau memiliki beragam kuliner lezat yang harus dicicipi saat berkunjung ke sana. Kuliner khas Riau dikenal dengan bumbu rempah-rempahnya yang kuat. Dirangkum dari Cookpad, berikut makanan olahan ikan patin khas Riau yang wajib untuk dicoba para pecinta kuliner:

1. Gulai ikan salai patin

Berbeda dengan gulai ikan patin pada umumnya, gulai ini menggunakan Ikan yang sudah disalai atau diasap. Ikan salai merupakan jenis olahan berbahan baku ikan air tawar. 

Gulai ikan salai ini menggunakan ikan patin yang sudah disalai hingga kering, yang kemudian dipadukan dengan daun ubi/singkong. Bahkan terkadang gulai ini juga dicampurkan dengan jengkol dan nangka. Adapun cara membuatnya sebagai berikut.

Bahan-bahan

- 250 gram ikan asap patin
- 250 gram nangka untuk gulai
- 250 gram santan kental
- 10 buah jengkol (15 buah)
- 1 bungkus bumbu gulai basah
- 2 batang serai
- 2 lembar daun kunyit
- 3 lembar daun salam
- 4 lembar daun jeruk
- 2 buah asam Kandis
- Penyedap rasa

Cara membuat

Siapkan dan cuci semua bahan sampai bersih. Lalu tumis bumbu halus sampai harum dan masukkan daun jeruk, daun kunyit, serai, asam kandis. Setelah itu, masukkan nangka dan jengkol yang sudah direbus dan tambahkan air mendidih masak.

Setelah empuk, masukkan santan kental sambil diaduk-aduk. Tunggu hingga air agak berkurang, kemudian masukkan salai ikan patin. Setelah kurang lebih 10 menit angkat gulai dan hidangkan.

2. Gulai Ikan Patin

Gulai ikan patin merupakan makanan populer khas yang bertabur kuah kental yang kaya rempah. Tak seperti gulai lain yang menggunakan daging sapi atau ayam, hidangan gulai khas Riau ini menggunakan ikan patin yang dipotong besar. Biasanya, cita rasa gulai dengan campuran kecombrang akan lebih nikmat.

Sebagai tambahan, gulai ikan patin bisa disantap bersama pucuk daun ubi rebus yang merupakan hidangan pelengkap. Berikut cara pembuatan gulai ikan patin khas Riau

Bahan-bahan

- 2 ekor Ikan patin kering
- Daun kunyit
- Santan

Bumbu halus
- 1 Bawang besar / 5 kecil
- 3 bawang putih
- 4 camer besar / 8 camer indo
- 1 jempol jahe

Cara membuat

Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak, tunggu hingga harum / agak matang. Tambahkan santan, daun kunyit dan tunggu hingga santan mendidih. Setelah itu masukkan ikan patin yg sudah di potong-potong. Terakhir tunggu hingga ikannya terasa lembut serta tambahkan sedikit garam.

3. Gulai patin asam pedas

Gulai asam pedas adalah masakan khas Riau yang tidak menggunakan santan. Menu ini memiliki warna merah karena bumbu utamanya adalah cabe kampung dan asam kandis atau belimbing wuluh. Oleh sebab itu, masakan ini terasa pedas dan sangat terasa asamnya. Berikut cara pembuatannya.

Bahan-bahan

- 1 kilogram ikan patin
- Air
- 2 lembar daun kunyit
- 2 lembar daun jeruk
- 2 lembar daun salam
- 2 buah asam kandis atau belimbing wuluh 3 buah
- Garam, gula dan kaldu bubuk
- Bumbu halus

Cara Membuat

Cuci bersih ikan patin yang disertai air perasan jeruk nipis. Aduk rata kemudian cuci bersih kembali. Masak air sampai mendidih dan masukan semua bumbu lalu aduk rata sampai bumbu masak. Setelah bumbu matang masukan ikan patin dan asam kandis. Sambil dicicipi, aduk rata kembali hingga ikan matang. Kemudian angkat dan siap dihidangkan.

4. Tempoyak ikan patin

Tempoyak patin merupakan salah satu masakan khas Riau yang memanfaatkan ikan patin sebagai bahan baku utamanya. Makanan ini menjadi khas karena dicampur tempoyak, yakni buah durian yang difermentasikan. Untuk menikmati tempoyak patin disarankan agar jangan dimakan bersama dengan lauk yang lain, cukup nasi dan gulai tempoyak saja. Berikut cara pembuatannya.

Bahan-bahan

- 1 ekor ikan patin
- 1 ruas kunyit
- 1 lembar daun kunyit
- Cabe merah
- 2 sendok tempoyak durian
- Air

Cara Membuat

Bersihkan dan potong potong ikan patin. Kemudian haluskan cabe merah dan kunyit. Setelah itu campur semua bumbu dengan tempoyak. Setelah tercampur merata,  masukan ikan patin, air, daun kunyit dan masak hingga ikan matang.

5. Pepes Ikan Patin

Pepes atau pais merupakan makanan yang menggunakan daun pisang. Pepes ikan patin dibuat dengan menambahkan bumbu dan rempah-rempah yang telah dihaluskan, ditambah daun kemangi, tomat, dan cabai dibalut bersama ikan patin yang sudah dibersihkan. Kemudian dibungkus dengan daun pisang dan disemat dengan dua buah bambu di setiap ujungnya. Berikut resepnya.

Bahan-bahan

- 500 gram Ikan patin
- 1 genggam Daun Kemangi
- 2 buah Tomat Merah (iris)
- Cabe Rawit Hijau Utuh
- 5 lembar Daun Jeruk
- Daun Pisang
- Bumbu Halus
- Gula dan Garam

Cara Membuat

Haluskan bumbu, campurkan jadi 1 dengan tomat iris, kemangi, cabe rawit, dan daun Jeruk. Aduk rata lalu masukkan ikan patin yang sudah digoreng.

Bungkus menggunakan daun pisang, kukus selama 30 menit. Kemudian panggang diatas teflon hingga daun mengering sebelum disajikan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus