Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Buka 24 Jam, Pasar Durian Palembang Siap Memanjakan Lidah

Di salah satu sudut kota yang punya alias tanah Sriwijaya itu terdapat pasar yang khusus menjual buah durian.

18 Februari 2018 | 09.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Palembang - Palembang ternyata tak cuma terkenal dengan sentra kuliner pempeknya. Di salah satu sudut kota yang punya alias tanah Sriwijaya itu terdapat pasar yang khusus menjual buah durian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasar Kuto terletak di Ilir Timur II, Kuto Batu. Jaraknya dari pusat kota Jembatan Ampera kira-kira 3,5 kilometer dengan waktu tempuh 15 menit naik kendaraan bermotor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di bibir-bibir jalan raya pasar itu, sekitar 10 pelapak membuka kiosnya. Buah-buah durian dibiarkan bertebaran di atas terpal. Ada juga yang digantung.

Salah satu warung yang lapaknya paling mentereng adalah milik Fikri. Warung tanpa nama itu terletak di bawah pohon. Tempatnya teduh serta disediakan kursi dan meja supaya tamu bisa menikmati durian langsung.

Pegawai Fikri sedang memilihkan durian untuk pengunjung di Pasar Kuto, Palembang, Kamis, 15 Februari 2018. Tempo/Francisca Chrisry Rosana

Empat pegawai Fikri cergas memilihkan buah dengan kualitas terbaik ketika pengunjung datang. Begitu juga dengan Fikri. Ia mengetuk-ketuk bodi durian sejurus kemudian setelah tamu memesan. Yang berbunyi puk-puk, menurut dia, adalah yang berpotensi enak.

Durian yang tersedia di sini jenisnya macam-macam. Ada durian Lahat, Tanjung, Padang, dan Medan. "Sesuai musim. Kalau musim begini, adanya durian Lahat," kata Fikri saat ditemui di Pasar Kuto, Kamis, 15 Februari 2018.

Durian dengan kualitas terbaik umumnya berasal dari Tanjung. Rasanya manis dan ada pahit-pahitnya. Dagingnya tebal, bijinya kecil, dan warnanya kuning pekat.

Sedangkan durian Lahat hanya memiliki rasa manis. Bijinya agak besar, tapi dagingnya tebal. "Kalau musim begini, durian lagi susah (panen) dan (kualitasnya) jelek," ucap Fikri.

Sebuah durian ukuran besar dijual Rp 20-30 ribu. Sedangkan durian paling mahal dihargai Rp 50-60 ribu.

Kios-kios di pasar ini buka 24 jam. Jadi tamu bisa datang pukul berapa pun. Naik ojek adalah pilihan yang tepat untuk menuju pasar. Sebab, jalan menuju pasar ini melewati jalur macet. Tarif ojek berkisar Rp 7.000 dari Jembatan Ampera atau tengah kota.

Durian bisa dibawa untuk oleh-oleh. Tak heran, orang-orang datang untuk memborong durian guna dibawa ke luar kota. Caranya dengan dikuliti lebih dulu dan dimasukkan ke wadah makan plastik.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus