Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Bedakan Flu Biasa dan Alergi

Flu biasa dan alergi memiliki banyak perbedaan, meski sekilas gejalanya mirip. Berikut perbedaannya.

13 Juli 2022 | 15.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi orang bersin. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Flu termasuk infeksi virus umum yang dapat mematikan, terutama di kelompok risiko tinggi. Flu menyerang paru-paru, hidung, dan tenggorokan. Anak-anak, lansia, wanita hamil, dan pemilik penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh lemah berisiko tinggi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gejala flu meliputi demam, menggigil, nyeri otot, batuk, pilek, sakit kepala, dan kelelahan. Pengobatan flu terutama dengan beristirahat dan menambah cairan untuk membantu tubuh melawan infeksi. Penghilang rasa sakit antiperadagangan yang tersedia bebas dapat membantu meringankan gejala. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vaksin tahunan dapat membantu mencegah flu dan membatasi komplikasinya. Entah itu flu biasa atau alergi, banyak orang yang bertanya-tanya soal hal tersebut ketika batuk dan bersin menyerang. Padahal, antara flu biasa dan alergi memiliki banyak perbedaan. 

Perbedaan yang paling penting adalah flu biasa tidak berlangsung lebih dari 14 hari. Jadi, periksa ke dokter jika masih memiliki gejala setelah dua minggu. Ini kemungkinan gejala alergi atau tanda-tanda masalah lain. 

Anda bisa terkena flu ketika virus masuk ke tubuh. Ada ratusan jenis berbeda yang bisa membuat sakit. Begitu virus flu masuk ke dalam tubuh maka sistem kekebalan dan pertahanan tubuh yang melawan kuman segera melancarkan serangan balik. Respons inilah yang menimbulkan gejala seperti batuk atau hidung tersumbat. 

Dilansir dari WebMD, virus yang menyebabkan flu dapat menular. Anda dapat tertular ketika berjabat tangan dengan orang yang sedang bersin dan batuk. Setelah beberapa minggu, sistem kekebalan tubuh melawan penyakit dan Anda berhenti mengalami gejalanya. 

Berbeda halnya dengan alergi yang disebabkan oleh sistem kekebalan yang terlalu aktif. Tubuh salah mengira hal-hal yang tidak berbahaya, seperti debu atau serbuk sari, sebagai kuman dan menyerang mereka. Ketika itu terjadi, tubuh melepaskan bahan kimia seperti histamin, seperti halnya saat melawan flu. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di saluran hidung dan Anda akan mulai bersin dan batuk. Tidak seperti flu, alergi tidak menular.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus