Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hiperpigmentasi merupakan kondisi dimana beberapa bagian di tubuh muncul bercak-bercak kehitaman akibat produksi melanin yang berlebihan pada kulit. Kondisi ini terkadang seringkali menyebabkan penderitanya merasa penampilannya terganggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun beberapa faktor penyebabnya kondisi peningkatan melanin ini ialah mengonsumsi obat-obatan tertentu, kehamilan, mengidap penyakit langka, area yang seringkali terpapar gesekan dan sering terpapar sinar matahari.
Cara Mengatasi Kulit hiperpigmentasi
Dilansir dari medicalnewstoday.com, hiperpigmentasi seringkali tidak berbahaya dan mungkin tidak memerlukan perawatan sama sekali. Namun, beberapa orang mungkin lebih suka menghilangkannya. Berikut beberapa metode perawatan dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Krim topikal
Banyak orang menggunakan perawatan topikal untuk mengobati hiperpigmentasi. Perawatan topikal akan mencakup bahan-bahan yang dapat mencerahkan kulit, di antaranya asam azelaic, vitamin C, hidrokuinon, kortikosteroid, asam kojic, retinoid, steroid, niacinamide dan lainnya
Krim yang mengandung steroid dan hidrokuinon dapat memakan waktu 3 hingga 6 bulan untuk mempengaruhi warna kulit.
2. Lidah buaya
Aloesin, salah satu senyawa yang ada dalam lidah buaya dapat meringankan hiperpigmentasi. Aloesin bekerja dengan cara menghambat produksi melanin di kulit. Dalam sebuah penelitian pada 2017, membuktikan bahwa mengonsumsi kapsul lidah buaya dapat meredakan melasma pada kehamilan.
Orang dapat mengoleskan gel lidah buaya dari tanaman langsung ke kulit setiap hari. Namun, tidak ada penelitian yang secara langsung menghubungkan lidah buaya dengan area hiperpigmentasi yang berkurang, sehingga para ilmuwan belum mengetahui efektivitas teknik ini.
3. Teh hijau
Ekstrak teh hijau dapat meningkatkan hiperpigmentasi. Para peneliti telah lama mempelajari teh hijau untuk potensi antioksidan dan sifat anti-inflamasinya. Ekstrak teh hijau dapat meningkatkan melasma dan mengurangi sengatan matahari. Penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum para ilmuwan dapat sepenuhnya memahami apakah teh hijau dapat memperbaiki gejala atau tidak.
4. Akar manis
Ekstrak licorice atau akar manis dapat meringankan hiperpigmentasi. Sebuah penelitian pada 2018 menunjukkan bahwa ekstrak licorice yang disebut glabridin dapat memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan , dan memutihkan kulit. Penderita dapat menggunakan krim yang mengandung glabridin pada area hiperpigmentasi untuk menguranginya.
Cara Mencegah Hiperpigmentasi
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Melindungi diri sendiri dari hiperpigmentasi lebih baik daripada mengatasinya. Berikut cara mencegahnya seperti dilansir dari healthline
1. Menggunakan tabir surya dengan minimal SPF-30 saat keluar rumah
2. Memakai topi atau pakaian yang menghalangi sinar matahari
3. Menghindari sinar matahari pada siang hari saat terik. Biasanya dimulai pukul 10 pagi hingga 4 sore
4. Menghindari obat-obatan tertentu juga dapat membantu mencegah hiperpigmentasi.
ANNISA FIRDAUSI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.