Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dampak Jangka Panjang Gangguan Kecemasan

Peneliti University of Oxford mendapati gangguan kecemasan di masa kecil menurunkan kesehatan mental dan pendapatan saat dewasa.

15 Juni 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kecemasan pada prang dewasa. PEXELS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Rasa cemas yang terjadi dalam jangka panjang bisa tergolong sebagai gangguan kecemasan.

  • Anak yang mengalami gangguan kecemasan bisa terganggu kesehatan mentalnya saat dewasa.

  • Orang tua dan dokter sulit mengidentifikasi gangguan kecemasan, sehingga penanganan dan pengobatannya bisa terlambat.

Angka kecemasan di antara anak-anak dan kaum muda terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Situasi ini menjadi semakin parah. Sebagian akibat dampak pandemi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sesekali merasakan kecemasan merupakan hal yang normal, bahkan saat masa kecil. Misalnya seorang anak bisa saja merasa cemas karena ada ujian sekolah yang akan datang. Namun, jika rasa cemas tersebut menjadi parah, terjadi secara jangka panjang, dan mengganggu kegiatan sehari-hari sang anak, hal ini kemudian dapat dikatakan sebagai gangguan kecemasan (anxiety disorder).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Riset terbaru kami telah menemukan bahwa gangguan kecemasan di antara kaum muda bisa berdampak pada masalah kesehatan mental saat dewasa, nilai akademik yang lebih buruk di sekolah, hingga penghasilan yang lebih rendah.

Namun orang tua dan bahkan dokter bisa saja mengalami kesulitan dalam membedakan rasa takut dan cemas sehari-hari yang sesuai dengan usia seseorang, dengan masalah kecemasan yang benar-benar bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.

Ketika keluarga memutuskan untuk mencari bantuan, mereka kemudian kesulitan mendapatkan bantuan layanan kesehatan mental yang aksesnya terbatas. Banyak anak dengan gangguan kecemasan akhirnya tidak menerima bantuan dan pengobatan. Namun riset kami menunjukkan pentingnya anak-anak dengan gangguan kecemasan untuk menerima intervensi secara tepat waktu—sebelum gejalanya menjadi lebih parah.

Ilustrasi kecemasan. Shutterstock

Kata Riset

Kami melakukan peninjauan sistematis (systematic review)—suatu studi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menyintesis seluruh publikasi riset yang ada terkait dengan suatu tema riset spesifik.

Dengan melihat temuan-temuan dari beragam riset ini, kami menemukan bahwa orang-orang yang menderita masalah kecemasan saat masa kecil atau remaja lebih berkemungkinan untuk punya gangguan kecemasan ketika mereka mulai masuk masa dewasa muda. Banyak studi menunjukkan adanya hubungan antara gangguan kecemasan remaja dan depresi saat dewasa.

Kami juga menemukan bahwa remaja yang mengalami masalah kecemasan sering kali lebih banyak absen dari sekolah serta meraih nilai yang lebih rendah ketimbang teman-temannya yang tidak mengidap gangguan kecemasan.

Salah satu studi yang kami pelajari menemukan bahwa orang-orang berusia 30 tahun yang pernah menderita gangguan kecemasan saat remaja lebih dari dua kali lipat berkemungkinan berstatus sebagai penganggur saat disurvei. Mereka juga bisa menjumpai sejumlah hambatan di tempat kerja. Riset tersebut menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengalami gangguan kecemasan pada masa kecil lebih berpotensi terhambat dalam pekerjaan dan merasakan stres.

Tak mengejutkan bila semua ini mengakibatkan adanya beban ekonomi yang cukup besar bagi anak-anak pengidap gangguan kecemasan ketika mereka dewasa, bagi keluarga mereka, maupun bagi masyarakat luas. Satu studi menemukan bahwa anak laki-laki yang menderita masalah kecemasan pada masa kecil mendapatkan penghasilan lebih rendah sebanyak 3 persen ketika masa bekerja.

Penelitian di Belanda yang terbit pada 2008 menemukan bahwa orang tua membayar biaya pribadi rata-rata 96 euro (sekitar Rp 1,5 juta) per tahun untuk pengobatan anak mereka. Orang tua yang punya anak dengan kecemasan juga bisa membuat mereka absen dari pekerjaan. Studi di Amerika Serikat yang terbit pada 2020 menemukan bahwa, untuk hari-hari absen dari pekerjaan ini, per anak akan membebani masyarakat sekitar US$ 856 (hampir Rp 13 juta).

Ilustrasi seorang anak mengalami kecemasan. Shutterstock

Membantu Anak yang Cemas

Anak-anak biasanya mengandalkan orang tua untuk mencarikan bantuan bagi mereka. Kecemasan mereka bisa jadi hanyalah bagian dari proses tumbuh dewasa.

Namun, jika kamu mengamati bahwa rasa takut dan cemas anakmu tetap bertahan, dan bahkan mulai mengganggu kegiatan sehari-hari maupun kehidupan keluarga, mencari bantuan medis merupakan langkah yang bijak.

Karya kolaboratif kami sebelumnya menunjukkan bahwa satu cara untuk membantu anak dengan gangguan kecemasan adalah untuk mengajarkan orang tua mereka cara menerapkan prinsip-prinsip terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy/CBT) saat memberikan dukungan bagi anak. Para orang tua membedah suatu buku self-help dan menjalani sesi dengan psikolog.

Kami menemukan bahwa pengobatan atau intervensi semacam ini efektif secara klinis sekaligus lebih hemat. Intervensi ini juga telah diadopsi secara luas oleh lembaga kesehatan Inggris, National Health Service (NHS). Penelitian perihal penggunaannya juga telah dilakukan di negara-negara seperti AS dan Australia.

Belum banyak bukti ilmiah terkait dampak jangka panjang dari pengobatan kecemasan pada masa kecil. Namun bukti yang ada menunjukkan bahwa mengobatinya sejak awal secara efektif bisa mengurangi tingkat gangguan kesehatan mental saat dewasa. Mengingat krisis kesehatan mental global yang berdampak besar di banyak negara—sekaligus sistem kesehatan mereka—pendekatan ini patut dicoba.

---

Artikel ini ditulis oleh Mara Violato, Jack Pollard, dan Tessa Reardon, peneliti ekonomi kesehatan di University of Oxford, Inggris. Terbit pertama kali di The Conversation.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus