Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dianggap Gulma, Ekstrak Tumbuhan Patikan Kebo Bisa Dikonsumsi

Tanaman merambat yang dianggap gulma patikan kebo tumbuh di permukaan tanah yang tidak terlalu lembap

3 September 2022 | 13.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Patikan kebo. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tumbuhan rambat patikan kebo atau Euphorbia hirta L hidup di wilayah tropis.Mengutip publikasi Tanaman Patikan Kebo, patikan kebo tanaman merambat yang biasa tumbuh di permukaan tanah yang tidak terlalu lembap. Terkadang dianggap gulma, karena seperti tumbuhan penganggu. Di Indonesia, tumbuhan ini ditemukan di antara rerumputan kebun atau pekarangan yang tidak terurus.

Apa itu patikan kebo?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk National Library of Medicine, tumbuhan patikan kebo memiliki batang berwarna hijau kecokelatan dengan cabang yang selalu keluar dari dekat pangkal. Tumbuh lurus ke atas, akar tunggang, dan jarang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Daunnya berbentuk jorong meruncing sampai tumpul tepi bergerigi dan berbulu di permukaan atas dan bawah.

Panjang helai daun tanaman ini mencapai 50 milimeter dan lebarnya 25 milimeter, tulang patikan kebo berbentuk menyirip letak daun saling berhadapan. Daunnya berwarna hijau atau keunguan. Tanaman patikan kebo mampu bertahan hidup selama satu tahun berkembang biak melalui biji.

Di beberapa daerah, patikan kebo dijuluki berlainan. Di Jawa tanaman ini disebut patikan Jawa atau kukon-kukon. Di Jakarta biasa disebut gendong anak dan gelang susu. Di Sunda biasa disebut Nanangkaan. Di Maluku biasa disebut suma ibi, isu gibi, dan sosonongan.

Cara konsumsi patikan kebo

Patikan kebo juga dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Mengutip dari laman Kanal Pengetahuan Farmasi Universitas Gadjah Mada, 50 gram patikan kebo segar atau 10 gram yang kering dilumatkan atau dipotong kecil, direbus menggunakan api sedang dengan air sebanyak kurang lebih 150 mililiter.

Setelah air mendidih, api kecil dan tutup panci selama kurang lebih 15 menit hingga 30 menit. Setelah api dimatikan, tunggu hingga rebusan agak dingin, saring rebusan patikan kebo. Setelah itu dituangkan ke dalam cangkir atau gelas untuk dikonsumsi. Jika rasanya terlalu pahit, larutan ini bisa ditambahkan sedikit gula atau madu sesuai selera.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus