Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dokter: Cuci Tangan Hanya Kurangi Bakteri tapi Tidak Bunuh Virus

Dokter mengatakan mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk mengurangi bakteri namun tidak dapat membunuh virus yang ada di tubuh manusia.

6 Maret 2020 | 18.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi cuci tangan (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dr. Telly Kamelia mengatakan mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk mengurangi bakteri namun tidak dapat membunuh virus yang ada di tubuh manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebenarnya, tujuan cuci tangan itu menurunkan kuman, jadi tidak 100 persen menghilangkan kuman di tangan," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, masih banyak masyarakat selama ini salah kaprah dengan mengartikan cuci tangan menggunakan sabun dapat membunuh mikroba, padahal hanya mengurangi. Apalagi, saat ini cukup banyak masyarakat berpikir bahwa hand sanitizer atau pembersih tangan dan disinfektan dapat membunuh virus corona, padahal keduanya digunakan untuk membasmi kuman bukan virus.

"Secara logika harusnya antivirus. Kalau bakteri baru antibiotik," ujarnya.

Artinya, tujuan menggunakan pembersih tangan dan disinfektan adalah menjaga tangan tetap bersih sehingga prevalensi kuman yang masuk ke mulut dapat dikurangi. Terkait antisipasi virus corona, ia juga menganjurkan masyarakat agar tetap mengonsumsi makanan empat sehat lima sempurna secara rutin. Selain itu, vitamin C dalam dosis tinggi diyakini efektif dalam pencegahan virus, termasuk corona.

"Jadi, di Cina sendiri sudah ada penelitian uji klinis menggunakan vitamin C dosis tinggi," katanya.

Kemudian, tumbuhan rempah sebenarnya mengandung antioksidan sehingga bisa menurunkan prevalensi virus corona melalui konsumsi herbal dan rempah-rempah. Meskipun demikian, ia menegaskan itu tidak membunuh virus tapi bisa meningkatkan imunitas tubuh.

Tidak hanya itu, gaya hidup juga dapat mempengaruhi imunitas tubuh sehingga virus mudah menyerang. Sebagai contoh, setiap orang minimal butuh istirahat tujuh jam.

"Kalau tidurnya kurang dari tujuh jam, maka itu menurunkan imunitas tubuh sehingga penyakit gampang masuk," jelasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus