Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Durian, Kopi, dan Sarang Burung Walet Dipromosikan di Kota Wisata Cina

Dalam dua tahun terakhir, durian Musang King asal Malaysia mendominasi pasar buah impor di Cina. Sebelumnya ada durian Montong, Thailand.

21 Oktober 2020 | 08.00 WIB

Ilustrasi foto Durian.[CNN]
Perbesar
Ilustrasi foto Durian.[CNN]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Durian, kopi, dan sarang burung walet tersedia di stan Indonesia dalam pameran Prakarsa Sabuk dan Jalan atau BRAC di Luoyang, Cina. Pameran di sebuah kota wisata di Cina itu berlangsung pada Kamis sampai Sabtu, 15 - 17 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Wakil Duta Besar Indonesia untuk Cina, Dino R. Kusnadi mengatakan, stan Indonesia mendapat sambutan luar biasa dibanding stan negara lain. "Sebab kami menghadirkan durian, biji kopi, kopi kemasan, dan sarang burung walet yang berpotensi untuk diekspor ke Henan," katanya dalam keterangan tertulis. Dalam ajang serupa, biasanya Indonesia mengandalkan komoditas pertanian, seperti kopi, sarang burung walet, dan manggis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam dua tahun terakhir, durian Musang King asal Malaysia mendominasi pasar buah impor di Cina. Sebelum Musang King, adalah durian Montong dari Thailand yang menguasai pasar Cina. Tak mau kalah, Dino R. Kusnadi dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Indonesia di Beijing, Marina N. Anggraini mempresentasikan kelezatan durian Indonesia.

ilustrasi panen durian (pixabay.com)

Di stan Indoesia juga terdapat produk usaha mikro, kecil, menengah atau UMKM, seperti makanan dan minuman dalam kemasan, permen, serta puding. "Kami berharap apa yang ada di stan Indonesia ini membuka peluang kerja sama lebih lanjut," ucap Dino.

Luoyang adalah Ibu Kota Cina kuno, yang terletak di Provinsi Henan. Jika Indonesia menghadirkan hasil pertanian, Dino mengatakan kerja sama yang terbangun dengan Pemerintah Provinsi Henan, Cina, bisa berupa transfer teknologi peralatan pertanian modern, seperti drone pupuk dan traktor listrik otomatis yang berkualitas dan murah bagi petani Indonesia.

"Pertemuan ini untuk mencapai titik temu tentang produk pertanian dan pasokan peralatan pertanian modern bagi kedua pihak," kata Dino. "Yang jelas bisa saling melengkapi karena masih banyak produk pertanian Indonesia yang belum masuk ke Henan."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus