Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini, vitamin C dipercaya baik untuk daya tahan tubuh dan mencegah flu atau pilek. Bagaimana faktanya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vitamin C sangat penting untuk menjaga integritas epitel atau permukaan yang menghentikan kontaminan eksternal memasuki tubuh seperti kulit dan dinding usus. Vitamin ini juga membantu melindungi kulit dari patogen dengan memperkuat struktur dan meningkatkan kemampuannya untuk mengikat radikal bebas serta meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk mendeteksi dan menghancurkan mikroba sebelum mulai membahayakan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tetapi, menurut tinjauan sistematis dalam Cochrane, seperti dilansir Live Science, tidak ada bukti suplementasi vitamin C mengurangi kejadian pilek pada populasi umum. Namun, vitamin C mungkin berguna bagi orang-orang yang kurang latihan fisik. Olahraga yang intens secara signifikan meningkatkan stres oksidatif dan dengan demikian dapat melemahkan penghalang epitel dan meningkatkan kemungkinan terkena infeksi.
Kebutuhan vitamin C
Menurut jurnal Nutrients, vitamin C membantu meningkatkan produksi dan proliferasi limfosit B dan T. Limfosit B membuat antibodi yakni protein yang mengikat bakteri dan virus. Proses ini membantu sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi mereka sebagai benda asing.
Limfosit T berfungsi untuk menghancurkan benda asing yang tidak diinginkan. Secara teori, vitamin C seharusnya membantu tubuh mempersingkat durasi dan meringankan gejala flu biasa. Rekomendasi harian untuk asupan vitamin C tergantung beberapa faktor, termasuk usia dan jenis kelamin.
Menurut NIH, wanita harus mengonsumsi 75 mg vitamin C per hari sedangkan pria butuh 90 mg. Sementara wanita hamil dan menyusui harus meningkatkan asupannya. Tergantung pada usia, orang-orang mungkin membutuhkan 80-120 mg sehari.
Vitamin C larut dalam air, yang berarti tidak disimpan oleh tubuh dan disaring oleh tubuh dalam urine. Namun, dosis tinggi vitamin C dapat menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan.