Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Gejala Kernikterus Akibat Penumpukan Bilirubin yang Perlu Diwaspadai

Gejala kernikterus pada bayi bisa bervariasi, tergantung tingkat keparahan kondisi. Berikut beberapa gejala yang umum muncul.

16 Desember 2024 | 15.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kernikterus adalah kondisi serius yang bisa terjadi pada bayi baru lahir, yang disebabkan penumpukan bilirubin atau zat kuning dalam jumlah berlebihan di otak. Bilirubin adalah zat hasil pemecahan sel darah merah yang biasanya dibuang oleh hati. Jika hati bayi belum mampu memproses dengan baik maka bilirubin bisa menumpuk dan merusak sel-sel otak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan otak yang lebih parah dan meningkatkan peluang pemulihan. Gejala kernikterus pada bayi bisa bervariasi, tergantung tingkat keparahan kondisi. Berikut beberapa gejala yang umum muncul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kulit dan mata kuning
Salah satu tanda paling umum dari kernikterus adalah kulit dan mata bayi yang menguning. Kondisi ini sering disebut penyakit kuning. Biasanya, warna kuning akan muncul beberapa hari setelah kelahiran dan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, jika warna kuning semakin intens dan menyebar ke seluruh tubuh bayi atau bahkan muncul kembali setelah sempat menghilang, ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius seperti kernikterus. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengamati perubahan warna kulit bayi yang signifikan.

Demam
Demam tinggi dapat mempercepat pemecahan sel darah merah dan meningkatkan produksi bilirubin sehingga memperparah kondisi kernikterus. Jika bayi mengalami demam, terutama bila disertai gejala lain seperti kulit kuning, segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Gerakan mata tidak normal
Bayi dengan kernikterus sering mengalami gangguan pada gerakan mata. Mereka mungkin kesulitan menggerakkan mata ke atas, terlihat juling, atau mata berkedut-kedut. Gangguan pada gerakan mata ini terjadi karena bilirubin yang menumpuk dapat merusak bagian otak yang mengontrol gerakan mata.

Kaku di seluruh tubuh
Kaku di seluruh tubuh atau peningkatan tonus otot adalah gejala lain yang perlu diwaspadai pada bayi dengan kernikterus. Kondisi ini terjadi karena bilirubin yang menumpuk dapat merusak sel-sel saraf di otak yang mengontrol gerakan otot. Bayi yang mengalami kaku otot mungkin sulit digendong atau digerakkan.

Gangguan pergerakan
Selain kaku otot, bayi dengan kernikterus juga dapat mengalami gangguan pergerakan lain, seperti gerakan yang tidak terkoordinasi, tremor, atau kesulitan mengontrol gerakan kepala dan anggota tubuh. Gangguan pergerakan ini dapat mengganggu perkembangan motorik bayi dan menyebabkan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Tidak mau menyusu
Bayi dengan kernikterus sering mengalami penurunan nafsu makan dan enggan menyusu yang disebabkan berbagai faktor, seperti rasa sakit, ketidaknyamanan akibat kondisi medis yang mendasari, atau karena kerusakan pada otak yang mempengaruhi pusat pengendali nafsu makan.

Menangis keras
Tangisan bayi dengan kernikterus sering terdengar lebih keras dan melengking dibanding bayi normal. Tangisan yang tidak biasa ini dapat menjadi tanda adanya kerusakan pada sistem saraf pusat.

Mudah mengantuk dan lemas
Bayi dengan kernikterus sering terlihat lebih lemas dan mudah mengantuk dibanding bayi normal. Hal ini dapat disebabkan kerusakan pada otak yang mempengaruhi tingkat kesadaran dan aktivitas bayi. 

Penting untuk diingat tidak semua bayi dengan kernikterus akan menunjukkan semua gejala di atas. Beberapa bayi mungkin hanya mengalami beberapa gejala, sementara yang lainnya mungkin mengalami gejala lebih parah. Karena itu, sangat penting untuk segera membawa bayi ke dokter jika mencurigai adanya tanda-tanda kernikterus. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, kerusakan otak akibat kernikterus dapat dicegah atau diminimalkan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus