Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kejadian Luar Biasa atau KLB Difteri sudah merebak di berbagai daerah di Indonesia. Apa yang harus dilakukan jika sudah terkena? Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam pernyataan tertulisnya menyarankan 5 hal sebagai berikut :
1. Segera ke fasilitas kesehatan terdekat apabila anak Anda mengeluh nyeri tenggorokan disertai suara berbunyi seperti mengorok (stridor) atau pembesaran kelenjar getah bening leher, khususnya anak berumur kurang dari 15 tahun.
2. Anak harus segera dirawat di rumah sakit apabila dicurigai menderita difteri agar segera mendapat pengobatan dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah anak benar menderita difteri.
Baca juga:
5 Gaya Yoga Ini Bikin Kamu Cepat Langsing
Waspada Sarapan Sereal, Risiko Diabetes Mengintai Si Kecil
Heboh Martabak, Netizen Indonesia dan Malaysia Ramai di Medsos
3. Jika sudah didiagnosis difteri, pasien akan diberikan tatalaksana yang sesuai termasuk perawatan isolasi
4. Untuk memutuskan rantai penularan, seluruh anggota keluarga serumah harus segera diperiksa oleh dokter dan petugas dari Dinas Kesehatan, serta mendapat obat yang harus dihabiskan untuk mencegah penyakit, apakah mereka juga menderita atau karier (pembawa kuman) difteri dan mendapat pengobatan.
5. Anggota keluarga yang tidak menderita difteri, segera dilakukan imunisasi DPT/DT/Td sesuai usia.
Disebutkan juga dalam rilis IDAI tersebut, bahwa usai imunisasi DPT, kadang-kadang timbul demam, bengkak dan nyeri ditempat suntikan DPT, yang merupakan reaksi normal dan akan hilang dalam 1-2 hari.
Bila anak mengalami demam atau bengkak di tempat suntikan, boleh minum obat penurun panas parasetamol sehari 4 x sesuai umur, sering minum jus buah atau susu, serta pakailah baju tipis atau segera berobat ke petugas kesehatan terdekat.
Menurut IDAI, anak dengan batuk pilek ringan dan tidak demam tetap bisa mendapatkan imunisasi DPT/DT/Td sesuai usia. Jika imunisasi tertunda atau belum lengkap, segera lengkapi di fasilitas kesehatan terdekat.
Sebelumnya disebutkan beberapa gejala difteri yang harus diwaspadai. Yaitu demam yang tak terlalu tinggi, nafsu makan menurun, lesu, nyeri menelan dan nyeri tenggorok, ada sekret hidung kuning kehijauan dan bisa disertai darah, dan tanda khas berupa selaput putih keabu-abuan di tenggorok atau hidung, yang dilanjutkan dengan pembengkakan leher atau disebut sebagai bull neck.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini