Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hidroponik telah menjadi tren menanam hemat tempat. Hidroponik jenis berkebun yang dapat dilakukan di dalam maupun luar ruangan. Ini pilihan yang tepat bagi orang-orang yang memiliki tempat berkebun sempit atau tidak memiliki lahan sama sekali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cara Menanam Metode Hidroponik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Pemilihan Tanaman
Dikutip dari situs web University of Minnesota Extension untuk memilih tanaman yang cocok dengan sistem ini mempertimbangkan seberapa banyak cahaya dan panas yang didapat. Adapun tanaman yang tumbuh dalam sistem hidroponik termasuk selada, herba, sawi, kangkung. Sayuran berdaun hijau lainnya seperti bayam dan lobak Swiss juga cocok untuk sistem hidroponik. Ada juga tomat dan mentimun merupakan pilihan yang populer.
2. Pembibitan dan Penanaman
Menanam benih secara terpisah, kemidian dipindahkan ke sistem hidroponik setelah berkecambah. Pembibitan dapat dilakukan dengan media kubus yang terbuat dari bahan seperti wol batu atau sabut kelapa. Rendam kubus dalam air, kemudian taruh benih bibit tanaman. Ketika akar telah menembus bagian bawah kubus, bibit untuk dipindahkan.
Sama seperti saat menanam benih untuk kebun, tanaman untuk hidroponik juga memerlukan lingkungan yang hangat dan lembap. Benih dapat ditanam menggunakan wadah dengan tutup, seperti wadah penyimpanan plastik di tempat yang terbuka.
3. Medium Air
Ada dua pertimbangan utama terkait kualitas air saat menanam dengan metode hidroponik, yakni keasaman (pH) dan alkalinitas. Faktor ini berkontribusi terhadap kesehatan tanaman, dan dapat dengan mudah diatasi jika air secara alami tidak berada dalam kisaran ideal.
Tanaman tumbuh paling baik jika tumbuh di air dengan pH 5,4-7. pH 7 dianggap netral lebih rendah dari 7 bersifat asam dan lebih tinggi dari 7 bersifat basa. Alkalinitas mengenai keberadaan bikarbonat dalam air hidroponik. Konsentrasi bikarbonat yang tinggi dapat meningkatkan pH air, sehingga pH dalam sistem dengan alkalinitas tinggi harus diuji lebih teratur dan disesuaikan bila perlu.
4. Pemeliharaan
Meskipun beberapa publikasi hidroponik menyarankan pendekatan set it and forget it, yakni air tidak pernah diganti. Ini hanya boleh dilakukan untuk tanaman berumur pendek seperti selada, yang dapat dipanen dalam 6 pekan hingga 7 pekan.
Jika berencana menanam sesuatu seperti tomat yang memerlukan satu musim tanam penuh atau tumbuhan herbal yang akan terus-menerus dipanen mengganti air dalam sistem hidroponik membantu meningkatkan kesehatan tanaman.
5. Menjaga Kesehatan Tanaman
Pantau serangga atau hama secara teratur dengan memeriksa tanaman atau menggunakan perangkap lengket berwarna kuning. Cara ini untuk menghindari penyakit sambil memastikan area tumbuh tanaman cukup hangat, terutama selama proses berkecambah. Adapun untuk memastikan keseimbangan nutrisi yang tepat untuk tanaman tertentu, larutan pupuk hidroponik yang disesuaikan dengan ttumbuhan ditanam.
Delfi Ana Harahap, Tika Ayu turut berkontribusi dalam tulisan ini
Pilihan Editor: 5 Jenis Metode Tanam Hidroponik