Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hikayat Kue Tahun Baru Imlek Nian Gao: Dewa Dapur, Keberuntungan dan Harapan yang Baik

Kue beras ketan manis khas Imlek, Nian gao, diyakini telah dibuat sebagai persembahan kepada Dewa Dapur, yang dipercaya bersemayam di setiap rumah.

17 Januari 2023 | 19.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja mengemas kue keranjang di Ny Lauw, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Jumat, 13 Januari 2023. Menjelang Hari Raya Imlek, permintaan dodol dan kue keranjang di tempat tersebut meningkat hingga dua kali lipat dan dijual dari harga Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Nian Gao dalam bahasa China berarti “tahun” dan “kue” yang memiliki pelafalan yang sama dengan gao yang berarti “tinggi”. Jadi, pengucapan nian gao terdengar seperti “tahun tertinggi” yang melambangkan pendapatan yang lebih tinggi, posisi yang lebih tinggi, pertumbuhan anak-anak, dan umumnya janji tahun yang lebih baik dalam pikiran orang Tionghoa.

Baca : Dahulu Perayaan Imlek untuk Menandai Musim Tanam dan Mengusir Makhluk Mengerikan

Oleh karena itu, memakan nian gao selama periode Tahun Baru Imlek dianggap membawa keberuntungan. Nian Gao dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai kue keranjang.

Legenda Dewa Dapur

Merujuk www.chinahighlights.com kue beras ketan manis niangao diyakini telah dibuat sebagai persembahan kepada Dewa Dapur, yang dipercaya bersemayam di setiap rumah. Pada akhir setiap tahun, menurut cerita rakyat, Dewa Dapur membuat "laporan tahunan" kepada Kaisar Giok. Untuk mencegahnya menjelek-jelekkan rumah mereka, orang-orang menawarkan niangao, yang akan menutup mulutnya. Oleh karena itu, niangao dipersiapkan untuk persembahan sebelum Tahun Baru Imlek.

Legenda Pondasi Batu Bata dari Niangao

Nian Gao memiliki legenda lain tentang asal-usulnya, sekitar 2.500 tahun yang lalu: Legenda mengatakan bahwa, setelah kematian Wu Zixu seorang jenderal dan politikus kerajaan Wu pada Musim Semi dan Musim Gugur Raja Yue, Goujian, menyerang ibu kota Wu, dan tentara Wu serta warga terjebak di kota dan tidak ada makanan. Banyak orang mati kelaparan selama pengepungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada saat ini, seseorang memikirkan kata-kata dari Wu Zixu: "Jika negara dalam kesulitan dan orang-orang membutuhkan makanan, pergi dan gali tiga kaki di bawah tembok kota dan dapatkan makanan." Para prajurit melakukan apa yang diperintahkan Wu Zixu dan menemukan bahwa fondasi tembok itu dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Batu bata ini dianggap sebagai niangao asli. Setelah itu, orang membuat niangao setiap tahun untuk memperingati Wu Zixu. Seiring berjalannya waktu, nian gao menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Imlek.

Tips Makan Nian Gao 

1. Dikutip dari www-chinatravel-com orang Tionghoa biasanya menaruh beberapa kertas merah di atas Nian Gao. Ini adalah cara tradisional untuk menunjukkan harapan baik.

2. Jangan makan terlalu banyak karena Nian Gao terbuat dari tepung beras ketan yang sulit dicerna.

3. Simpanlah Nian Gao di tempat yang kering dan sejuk. Dapat disimpan dalam waktu lama hingga setengah tahun di lemari es. Cukup panaskan kembali dengan steamer atau microwave saat ingin dihidangkan.

YOLANDA AGNE
Baca juga : Sejarah-Kue Keranjang 2.000 Tahun Lalu dan Awalnya Tidak Disantap di Hari Imlek

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus