Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ini Penyebab Anhidrosis, Ketidakmampuan Tubuh untuk Berkeringat

Anhidrosis adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami ketidakmampuan untuk berkeringat secara normal.

2 Juni 2023 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi berkeringat. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anhidrosis adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami ketidakmampuan untuk berkeringat secara normal. Keringat adalah mekanisme alami tubuh untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Ketika berkeringat, kelenjar keringat di kulit akan mengeluarkan cairan yang menguap dan menghilangkan panas dari tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir laman International Hyperhidrosis Society, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki anhidrosis. Meskipun orang dengan hiperhidrosis menganggapnya tidak buruk, namun anhidrosis sebenarnya bisa berbahaya karena tidak dapat mengeluarkan panas tubuh saat suhu tubuh meningkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penderita anhidrosis parah juga kesulitan bekerja dan berolahraga serta berisiko terkena masalah kesehatan serius. Anhidrosis bisa terjadi sebagai kondisi terpisah atau terkait dengan penyakit lain. Menentukan penyebab anhidrosis sangat penting untuk menemukan perawatan yang cocok.

Dikutip dari Cleveland Clinic, ada banyak kemungkinan penyebab anhidrosis. Beberapa orang bahkan terlahir dengan kondisi ini. Berikut beberapa penyebab lainnya:

- Kerusakan kulit akibat luka bakar, terapi radiasi, atau penyakit penyumbat pori seperti psoriasis.

- Kerusakan pada kelenjar keringat akibat pembedahan, trauma, atau pembentukan bekas luka.

- Kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes, alkoholisme, dan sindrom Guillain-Barre.

- Kelainan bawaan dari sistem metabolisme (penyakit Fabry).

- Gangguan jaringan ikat, seperti sklerosis sistemik, lupus eritematosus sistemik, sindrom Sjogren.

- Gangguan sistem saraf otonom, seperti sindrom Ross, dan sindrom Harlequin.

- Kondisi saraf (neuropati), seperti neuropati terkait diabetes, neuropati paraneoplastik, neuropati turunan, neuropati amiloid, neuropati lepromatous.

- Penyakit dan kondisi sistem saraf pusat, termasuk multiple system atrophy, dementia with lewy bodies, penyakit Parkinson, stroke, dan penyakit sumsum tulang belakang.

- Dehidrasi berlebihan.

Selain penyebab di atas, ada banyak obat yang juga dapat mengganggu fungsi kelenjar keringat. Obat antikolinergik adalah penyebab anhidrosis yang paling umum. Contoh antikolinergik termasuk glikopirrolat, doxepin, atropin, cyproheptadine dan hyoscyamine. Beberapa obat lainnya yaitu:

- Antidepresan trisiklik (amitriptilin)

- Antihistamin (diphenhydramine)

- Antispasmodik kandung kemih (oxybutynin, tolterodine)

- Antipsikotik atau antiemetik (klorpromazin, clozapine, quetiapine)

- Antiepilepsi (topiramate, zonisamide)

- Antihipertensi (clonidine)

- Opioid (fentanil, morfin, hidrokodon, oksikodon)

- Kelumpuhan neuromuskular (toksin botulinum).

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus