Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengukur tekanan darah harus sedini mungkin dilakukan. Bahkan, menurut himbauan Kementerian Kesehatan, setidaknya sekali dalam satu tahun, saat seseorang mulai masuk di usia produktif, diwajibkan untuk melakukan pengukuran. Mengapa demikian? Alasannya penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit yang sering menyerang tanpa gejala apapun.
Baca: 6 Manfaat Mengonsumsi Srikaya, Bisa Cegah Penyakit Kardiovaskular
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain dikenal sebagai penyakit degeneratif, hipertensi juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti jantung, ginjal dan otak. Oleh karena itu, dalam acara Know Your Number, Kendalikan Tekanan Darahmu dengan Cerdik di Jakarta, Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau PHI, dokter Tunggul Situmorang pun berbagi tentang bagaimana cara mengukur tekanan darah mandiri secara akurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, tidak ada waktu dianjurkan untuk melakukan cek tekanan darah oleh para ahli. Meski demikian, saat akan melakukan pengecekan, pasien disarankan untuk beristirahat terlebih dahulu dan berada di ruangan yang tidak ramai dengan orang.
“Pagi, siang dan malam sama saja. Yang paling terpenting adalah istirahat total selama lima hingga sepuluh menit sebelum melakukan pengukuran. Usahakan juga untuk berada di suasana yang sepi ya. Karena ini bisa memicu stres dan tekanan darah pun jadi naik,” katanya di Jakarta pada 16 Mei 2019.
Selanjutnya, ia juga mengingatkan tentang posisi tubuh saat diukur. Dalam hal ini, seseorang diharuskan untuk duduk dan bukan berdiri maupun terlentang. Kemudian letakkan tangan di atas meja dan telapak tangan menghadap ke atas.
“Volume sirkulasi darah yang sangat penting dalam pengukuran tekanan darah hanya secara efektif diperoleh dari posisi ini. Sebagai contoh kalau Anda berdiri, darah di vena dan filtrasi kapiler akan mengumpul dan meningkat. Jadi saat lakukan pengukuran, hasilnya pasti di bawah angka yang sebenarnya,” katanya.
Sedangkan untuk pemilihan tangan yang akan diukur, Tunggul mengatakan bahwa kedua tangan kanan dan kiri dapat Anda gunakan. Namun memang, akan terjadi perbedaan nilai untuk hasil akhirnya. Meski demikian, angkanya hanya akan terpaut 10 hingga 20 mmHg sehingga tidak berpengaruh secara signifikan.
Baca: Tips Sehat, 6 Makanan yang Mampu Turunkan Tekanan Darah
“Tapi kalau memang digunakan untuk pengecekan secara rutin, jangan gonta ganti tangan. Kalau kiri, ya kiri terus dan begitu pula sebaliknya. Agar angka yang dihasilkan saat akan dievaluasi tidak membingungkan,” katanya.