Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pisang goreng memang makanan populer di Indonesia. Selain enak, makanan ini juga murah dan mudah didapat. Tekstur yang renyah di luar namun lembut di dalam dengan cita rasa manis bercampur gurih membuat pisang goreng digemari hampir semua orang. Tak heran bila kudapan ini dinobatkan sebagai camilan dalam bentuk gorengan atau deep-fried, terenak sedunia versi Taste Atlas, ensiklopedia makanan dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, ahli gizi dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Fitri Hudayani, menyarankan untuk menghitung dan mempertimbangkan jumlah kalori makanan goreng yang dikonsumsi dalam sehari jika ingin makan pisang goreng. Tujuannya agar asupan lemak tidak berlebihan dan masih dalam batas aman mengingat pisang goreng umumnya adalah hasil olahan dengan cara digoreng dalam minyak yang mengandung lemak jenuh dan berisiko terhadap kesehatan. Contoh, jika ingin makan pisang goreng dua potong sebagai camilan di pagi hari maka orang harus mengurangi jenis gorengan lain pada siang dan malam hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Misalnya, saya makan snack tadi pagi pisang goreng dua potong. Kemudian nanti saya makan siang dan makan malam itu enggak gorengan untuk pendamping nasi. Saya tetap bisa makan pisang goreng tetapi asupan lemak saya sehari enggak berlebihan," kata Fitri.
Fitri juga tak menampik pisang goreng merupakan jenis makanan yang digemari masyarakat. Namun, dia mengingatkan, pisang goreng, apalagi yang diolah dengan tambahan tepung, berarti mengandung tambahan energi yang cukup tinggi sehingga jumlah konsumsinya tidak boleh berlebihan.
"Kalau misalnya kita tambah lagi dengan makan makanan yang lain dalam satu hari, pastinya kita akan over untuk asupannya," ujarnya.
Pilih pisang kukus
Walau pisang goreng termasuk makanan favorit masyarakat, Fitri lebih menganjurkan untuk mengolahnya dengan metode pengukusan. Cara ini terbaik untuk mempertahankan nilai gizi yang dikandung dalam buah pisang.
"Kalau konteksnya untuk diet atau untuk membatasi energi, pastinya pisang goreng tidak menguntungkan karena pisang yang tadinya sudah cukup tinggi energinya ditambah lagi oleh kandungan lemak," jelas Fitri.
Jika tetap ingin digoreng, Fitri mengingatkan tidak menggunakan minyak yang dipanaskan lama atau digunakan secara berulang-ulang. Air fryer juga dapat digunakan sebagai alternatif menggoreng karena hanya membutuhkan sedikit minyak atau bahkan tanpa minyak sama sekali.
Pisang merupakan salah satu jenis buah dengan jumlah dan kepadatan kalori yang lebih tinggi dibanding buah-buah populer lain seperti jeruk, pepaya, atau semangka. Pisang juga baik untuk pencernaan karena mengandung serat dan membantu menambah energi karena mengandung gula. Selain itu, pisang mengandung kalium yang baik untuk kesehatan jantung.
Untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan yang terkandung dalam buah pisang tersebut, Fitri lebih menganjurkan untuk mengonsumsi pisang dalam bentuk buah segar. Buah pisang baik dikonsumsi sebagai pendamping makanan utama atau sebagai camilan sebanyak dua kali sehari sekitar 110 gram setiap kali makan.
Pilihan Editor: Inilah 5 Manfaat Makan Buah Pisang bagi Kesehatan