Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jaga Keamanan Anak saat Mudik Lebaran dengan Cara Berikut

Gunakan selalu car seat untuk melindungi dan membantu anak terhindar dari potensi kelumpuhan selama melakukan perjalanan mudik Lebaran.

6 April 2023 | 13.13 WIB

Ilustrasi foto car seat (trenzet.com)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi foto car seat (trenzet.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan car seat atau kursi khusus bayi bisa melindungi dan membantu anak terhindar dari potensi mengalami kelumpuhan selama melakukan perjalanan mudik Lebaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Untuk car seat itu sendiri saja ada regulasinya. Misalnya kalau satu bulan ke bawah, itu posisinya, lalu strapping-nya, kemudian membalik jadi tidak menghadap ke jalan itu di bawah 1 tahun dan lain-lain. Itu sendiri ada regulasinya dan kita harus belajar," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Emergensi dan Rawat Intensif Anak IDAI, Ririe Fachrina Malisie.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ririe menjelaskan car seat sangat bermanfaat agar anak terhindar dampak buruk kecelakaan lalu lintas. Dalam pantauan IDAI, dampak terjadinya kecelakaan pada anak yang paling banyak ditemukan adalah anak terkena trauma intrakranial akibat cedera lalu lintas. 

Pendarahan di otak
Trauma intrakranial adalah pendarahan yang terjadi akibat proses trauma yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak. Biasanya kondisi ini terjadi ketika anak mengalami benturan yang berhadap-hadapan dengan suatu benda atau terjadi pemutaran tubuh mendadak seperti salto ketika mengalami kecelakaan

Ririe mengingatkan jika anak telah mengalaminya, dikhawatirkan akan kelumpuhan seumur hidup. Dari pengalaman para penyintas yang ia sebutkan, pasien bisa menjadi cacat atau koma. Hidupnya akan tergantung pada seberapa kuat tubuh bertahan.

“Itu tidak main-main, kecacatan seumur hidup. Jadi saat ini targetnya bukan hanya sekadar life saving tapi kita bisa memperbaiki kualitas hidup (anak-anak). Kalau tidak meninggal, kalaupun dia penyintas, kemungkinan besar terjadi kecacatan sangat tinggi. Jadi, kami kira tidak usah ditanya berapa pentingnya itu (car seat),” paparnya.

Menurutnya, akan sangat sia-sia jika anak tidak bisa tumbuh secara optimal karena keteledoran atau pengabaian dari pengendara. Semua upaya dokter untuk melindungi anak, baik melalui vaksinasi atau pemantauan tumbuh kembang, akan sia-sia bila semua pihak tidak bisa bekerja sama membangun generasi sehat dan berkualitas.

Ia menilai keselamatan anak selama perjalanan merupakan hal serius yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, terutama menjelang mudik Lebaran 2023, di mana banyak anak ikut orang tua pulang ke kampung halaman dengan menempuh jarak yang sangat jauh. Dalam hal ini, ia menyarankan agar pemerintah mencontoh negara lain seperti Amerika Serikat, misalnya, yang menerapkan aturan bagi pengendara mobil yang tidak menyediakan car seat untuk anak akan diberhentikan ke pinggir jalan atau ditilang.

“Jadi tilang itu bukan karena mengganggu lalu lintas tapi karena terdeteksi bayinya tidak dipakaikan car seat. Itu contoh yang jelas dan nyata, saya tidak tahu apakah kita bisa mencapai kondisi itu dalam setahun, lima, atau 10 tahun ke depan. Tapi kalau IDAI tidak memulai, kapan dan siapa yang akan memulai?” tandasnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus