Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat mengalami sleep paralysis, sebisa mungkin kontrol diri untuk tetap tenang, jangan panik. Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Psychological Science sem akin panik justru akan membuat penderitanya tertekan. Tak sedikit mereka yang telah mengalami kondisi tidur ini jadi trauma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah menarik napas dalam-dalam lalu hembuskan perlahan, paksakan hingga nafas keluar. Kemudian gerakkan ujung jari tangan maupun kaki agar tetap terjaga dan sleep paralysis segera terlepas. Cara ini diyakini benar-benar bisa membantu terbebas dari kelumpuhan tidur tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya sleep paralysis bisa sembuh dengan sendirinya dan membaik seiring waktu. Namun untuk menghindarinya datang kembali sebaiknya jalankan pola tidur yang sehat, biasakan tidur paling lama pukul sepuluh malam, jangan begadang. Kemudian terapkan pola hidup sehat seperti konsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur. Jika biasanya merokok dan mengonsumsi minuman alkohol, hentikan segera mungkin.
Selain itu, sebelum tidur tentukan posisi tidur yang nyaman, jangan telentang. Yang tak kalah pentingnya lakukan latihan pernafasan sebelum tidur agar tubuh lebih rileks. Siapkan ruang tidur yang bersih, minum air putih segelas dan kurangi cahaya kamar tidur. Namun, bila sleep paralysis dirasakan terus menerus dan tak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan selanjutnya.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION