Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jenis dan Gejala Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai

Menurut WHO, kanker ovarium adalah penyebab kematian ke-8 akibat kanker pada wanita di seluruh dunia.

15 Oktober 2024 | 15.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan bagi wanita, meskipun tidak sepopuler kanker payudara atau kanker serviks dalam hal kampanye kesadaran publik. Kanker ini berkembang di ovarium, yaitu dua kelenjar kecil berbentuk almond yang terletak di kedua sisi rahim dan berperan penting dalam sistem reproduksi wanita. Menurut World Health Organization (WHO), kanker ovarium adalah penyebab kematian ke-8 akibat kanker pada wanita di seluruh dunia. Mengenali jenis dan gejalanya sejak dini sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.

Ada beberapa jenis kanker ovarium, dan masing-masing memiliki karakteristik serta penyebaran yang berbeda. Jenis kanker ovarium dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama. Apa saja?

1. Karsinoma Epitelial

Jenis ini adalah yang paling umum, mencakup sekitar 90 persen dari semua kasus kanker ovarium. Kanker ini dimulai dari sel-sel epitel yang melapisi permukaan ovarium. Karsinoma epitelial juga memiliki subtipe, termasuk karsinoma serosa, karsinoma endometrioid, karsinoma musinus, dan karsinoma sel bening. Setiap subtipe memiliki ciri dan agresivitas yang berbeda, tetapi secara umum, karsinoma serosa adalah yang paling umum dan cenderung lebih ganas.

2. Tumor Germ Cell

Tumor jenis ini berasal dari sel-sel penghasil telur di ovarium dan biasanya terjadi pada wanita yang lebih muda, terutama di usia remaja atau awal 20-an. Meskipun lebih jarang, tumor germ cell biasanya dapat disembuhkan dengan baik, terutama jika didiagnosis pada tahap awal. Beberapa subtipe tumor germ cell termasuk teratoma, disgerminoma, dan tumor sinus endodermal.

3. Tumor Stroma

Tumor stroma ovarium merupakan jenis kanker ovarium yang berasal dari sel-sel jaringan ikat yang menopang ovarium serta menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Jenis ini hanya mencakup sekitar 1% dari semua kanker ovarium, tetapi seringkali didiagnosis lebih awal karena dapat menyebabkan gejala seperti pendarahan uterus yang tidak normal.

Gejala Kanker Ovarium

Kanker ovarium dikenal sebagai silent killer karena gejalanya seringkali samar-samar dan menyerupai kondisi kesehatan lainnya. Namun, ada beberapa gejala yang umum ditemukan pada pasien dengan kanker ovarium, yang meliputi:

1. Perut Kembung atau Bengkak

Salah satu gejala awal yang paling umum adalah kembung perut yang terus-menerus. Meskipun kembung bisa terjadi karena berbagai penyebab, perut yang membengkak secara signifikan dan tidak hilang meski telah beristirahat dapat menjadi tanda adanya masalah di ovarium.

2. Nyeri di Area Panggul atau Perut Bawah

Nyeri yang konstan di daerah perut bawah atau panggul juga bisa menjadi salah satu tanda kanker ovarium. Rasa nyeri ini sering kali diabaikan karena dianggap sebagai bagian dari siklus menstruasi normal.

3. Kehilangan Nafsu Makan dan Penurunan Berat Badan

Wanita dengan kanker ovarium seringkali mengalami penurunan nafsu makan yang drastis dan kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas.

4. Sering Buang Air Kecil

Tekanan pada kandung kemih yang disebabkan oleh pembesaran ovarium bisa menyebabkan sering buang air kecil, bahkan ketika tidak minum banyak cairan.

5. Perubahan Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi yang tiba-tiba menjadi tidak teratur, pendarahan yang lebih berat, atau bahkan berhentinya menstruasi pada wanita usia subur bisa menjadi gejala dari adanya gangguan pada ovarium.

Pentingnya Deteksi Dini

Karena kanker ovarium sering kali baru didiagnosis pada tahap lanjut, peluang untuk bertahan hidup bisa berkurang. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting. Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau kanker payudara, atau mereka yang membawa mutasi gen BRCA1 atau BRCA2, sebaiknya lebih waspada dan berkonsultasi dengan dokter mengenai risiko mereka.

Tes seperti ultrasonografi transvaginal atau tes darah CA-125 bisa membantu dalam mendeteksi kanker ovarium, meskipun belum ada metode skrining kesehatan yang sepenuhnya efektif. Tetaplah waspada terhadap perubahan tubuh dan konsultasi medis jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan. Penanganan yang cepat dan tepat sangat krusial untuk keberhasilan pengobatan kanker ovarium.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | CLEVELAND CLINIC | MEDLINEPLUS | AURORA HEALTH CARE | GLEN EAGLES 

Pilihan Editor: Terapi Gen untuk Kanker Ovarium

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus