Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kapan Isolasi Mandiri Dinyatakan Selesai? Ini Kata Guru Besar FK Unair

Menurut Guru Besar FK Unair, OTG dapat bebas isolasi jika telah melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Adapun ODG 10 hari ditambah 3 hari.

14 Juli 2021 | 17.08 WIB

Seorang warga terkonfirmasi positif COVID-19 berada di sekitar tenda terpal untuk menjalani isolasi mandiri di desa Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 30 Juni 2021. Warga tersebut terpaksa menjalani isolasi mandiri dengan membuat tenda dari terpal di pekarangan untuk mengurangi resiko penularan COVID-19 lingkungan keluarga dan tetangganya. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Perbesar
Seorang warga terkonfirmasi positif COVID-19 berada di sekitar tenda terpal untuk menjalani isolasi mandiri di desa Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 30 Juni 2021. Warga tersebut terpaksa menjalani isolasi mandiri dengan membuat tenda dari terpal di pekarangan untuk mengurangi resiko penularan COVID-19 lingkungan keluarga dan tetangganya. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Isolasi mandiri dapat menjadi salah satu solusi di tengah tingginya kasus Covid-19. Dengan isolasi mandiri, penyebaran virus corona dapat ditekan. Namun, ternyata lama waktu isolasi mandiri tidak sama untuk semua orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), Djoko Santoso, mengatakan lama waktu isolasi mandiri mengacu pada dua hal, yaitu kelompok orang tanpa gejala (OTG) dan orang dengan gejala (ODG).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“OTG dapat dikatakan bebas isolasi jika telah melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Namun jika ODG, maka 10 hari tersebut ditambah 3 hari bebas gejala,” kata dia seperti dikutip dari Unair News, Selasa 13 Juli 2021 .

Djoko mengatakan isolasi mandiri harus dilakukan dengan benar disertai dengan pengawasan dokter. Apabila salah dalam penanganan, isolasi mandiri justru dapat menyebabkan timbulnya klaster keluarga.

“Isolasi mandiri di rumah harus dilakukan dengan benar guna memutus mata rantai penularan. Kemudian juga harus dilakukan dengan pengawasan dokter yang berperan dalam penentu kesembuhan,” ujarnya

Djoko pun memberikan kiat-kiat untuk melakukan isolasi mandiri. Pertama, dengan memanfaatkan kamar isolasi dan melakukan kegiatan membaca, meditasi, menulis, dan lainnya agar tidak jenuh.

Kemudian menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, tidur cukup selama 6-8 jam sehari, menghindari stres, minum obat sesuai anjuran dokter, dan melaporkan perkembangan kondisi kepada dokter.

Setelah itu membatasi interaksi dengan pasien dan mengecek saturasi oksigen secara berkala.

AMELIA RAHIMA SARI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus