Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kasus Ekstrem Akibat Bersin, dari Gigi Copot sampai Patah Tulang Wajah

Meski terlihat tak berbahaya, bersin punya kekuatan besar yang bisa mengakibatkan cedera serius pada sebagian orang.

25 Juni 2024 | 11.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi orang bersin. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin tak pernah membayangkan hal yang tak tampak berbahaya seperti bersin bisa mengakibatkan cedera serius. Tindakan perlindungan refleks ini dilakukan tubuh untuk melindungi diri dari hal-hal membahayakan seperti debu, virus, dan debu yang masuk lewat hidung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bersin bisa begitu kuat hingga mampu melontarkan puluhan ribu droplet dengan kecepatan sampai 160 km/jam, menurut Asosiasi Paru Amerika (ALA). Namun bersin dengan kekuatan yang begitu besar pun diikuti risiko lebih besar, seperti dilaporkan The Sun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Contohnya ada kasus bersin sampai membuat paru-paru menyembul lewat rusuk. Namun hal ini biasa terjadi pada yang obesitas parah, diabetes, merokok, atau menderita penyakit paru obstruktif kronis. Ada juga laporan jaringan halus paru-paru sobek setelah bersin. 

Bukan hanya paru-paru yang bisa menjadi korban. Ada pula yang kurang beruntung mengalami sobek pada lapisan tipis di otak akibat bersin. Hal ini bisa menyebabkan stroke bila tak segera ditangani. Meski tak sampai ada yang sobek, bersin juga bisa mempengaruhi otak dengan cara lain. Ada laporan beberapa orang yang mengalami kelemahan di satu sisi tubuh dan gangguan penglihatan setelah bersin.

Kasus lain yang pernah dilaporkan adalah patah tulang wajah akibat bersin. Ada pula yang gendang telinganya pecah sehingga menyebabkan kehilangan pendengaran. Dokter juga pernah melaporkan gigi palsu yang copot akibat bersin. Pada kasus yang lebih ringan, bersin dapat menyebabkan otot tertarik hingga nyeri punggung.

Jangan ditahan
Karena itu, orang disarankan untuk tidak menahan bersin. Seorang laki-laki dikabarkan mengalami sobek di tenggorokan setelah berusaha menahan bersin dengan menjepit hidungnya dengan jari dan menutup mulutnya saat mengemudi.

Ada pula yang mengalami retak tulang wajah, kerusakan laring atau pita suara, dan sobek jaringan pelindung paru-paru. Namun jangan khawatir, meski berbahaya, kasus-kasus ekstrem terkait bersin tak banyak terjadi.

"Tubuh kita beradaptasi dengan baik terhadap bersin. Jadi, Anda mungkin tak perlu terlalu khawatir soal cedera karena semua hal ekstrem itu tak banyak terjadi," ungkap Profesor Adam Taylor dari Universitas Lancaster di Inggris kepada The Conversation.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus