Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh, terutama darah, membutuhkan zat besi. Tapi, terlalu banyak zat besi justru berbahaya bagi kesehatan. Kondisi ini disebut hemkromatosis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir laman Very Well, ada dua macam kondisi kelebihan zat besi. Yang pertama adalah hemokromatosis keturunan, yang diwariskan oleh keluarga. Yang kedua adalah hemokromatosis akibat transfusi darah saat seseorang membutuhkan transfusi sel-sel darah merah (RBC).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zat besi terdapat dalam hemoglobin, protein dalam RBC. Tugasnya adalah membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Normalnya, tubuh menyerap zat besi dari makanan untuk menjaga produksi RBC.
Jika tubuh kekurangan zat besi, akibatnya adalah anemia. Kenapa transfusi RBC menyebabkan kelebihan zat besi?
Zat besi terdapat dalam RBC saat terjadi transfusi. Masalahnya, kemampuan tubuh untuk membuang kelebihan zat besi terbatas. Kemudian, penderita kelainan darah atau talasemia menyerap lebih banyak zat besi dari yang dibutuhkan dari makanan sehingga membuat kondisinya semakin parah.
Siapa yang berisiko mengalami kelebihan zat besi? Setiap orang yang menjalani transfusi RBC, terutama mereka yang sangat tergantung pada donor darah.
Komplikasi apa yang mungkin terjadi? Bila lokasi yang biasa menjadi tempat penyimpanan zat besi sudah tak mampu menampung lagi, maka zat besi disimpan di liver, jantung, pankreas, dan organ-organ endokrin atau yang umum disebut kelenjar. Akibatnya adalah kerusakan organ-organ tersebut.
Salah satu akibat kelebihan zat besi di liver adalah fibrosis atau luka liver, kardiomiopati atau penyakit di otot-otot liver. Kelebihan zat besi di pankreas bisa menyebabkan diabetes melitus, sedangkan kelebihan di kelenjar mengakibatkan hipotiroidisme atau kekurangan hormon tiroid, dan hipogonadisme yang menyebabkan menurunnya libido dan impotensi pada pria serta siklus haid yang tak teratur pada wanita.
Bagaimana kelebihan zat besi akibat transfusi diatasi? Biasanya dengan terapi kelasi, yaitu pemberian obat-obatan untuk membuang zat besi dari tubuh. Ada tiga macam obat yang bisa diberikan, yaitu:
*Deferoxamine
*Deferasirox
*Deferiprone