Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Isu bromat yang terkandung pada air minum dalam kemasan belakangan menjadi viral. Diungkapkan hasil pengukuran kandungan senyawa bromat dalam air minum kemasan dari 10 merek yang berbeda.
Dikutip dari Antara, seorang dosen yang juga Ketua Program Studi Ilmu Teknologi Pangan di Universitas Trilogi, Jakarta, Hermawan Seftiono, memastikan bromat merupakan zat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan kanker. Karenanya, dia menilai perlu pengujian dan analisis berkala pada air tanah terkait kandungan bromat di air minum dalam kemasan.
Istilah Bromat mungkin belum begitu dikenal di kalangan masyarakat umum, namun memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pangan dan kesehatan. Apa sebenarnya bromat itu dan mengapa kita perlu memperhatikannya?
Apa Itu Bromat?
Bromat merupakan senyawa kimia yang terbentuk dari interaksi antara bromin dengan senyawa-senyawa organik dalam makanan. Bromat seringkali muncul dalam proses pengolahan makanan, terutama pada makanan yang diperlakukan dengan bahan kimia yang mengandung bromin, seperti bromat dalam air minum yang diolah menggunakan bahan kimia tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bentuknya padat, ada tak berwarna hingga berwarna terang. Sedikit larut dalam air dan lebih padat dari air. Jika kontak langsung, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan selaput lendir. Mungkin beracun jika tertelan. Digunakan untuk membuat bahan kimia lainnya
Pentingnya Bromat dalam Pangan
Meskipun bromat dapat terbentuk secara alami, konsentrasinya yang tinggi dalam makanan dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan manusia. Khususnya, bromat telah terbukti menjadi karsinogen potensial, artinya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker bagi yang mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan.
Dampak Kesehatan Bromat
Konsumsi makanan yang mengandung bromat dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker, seperti kanker ginjal, kanker usus besar, dan kanker kandung kemih. Selain itu, bromat juga dapat memiliki efek negatif lainnya pada tubuh, termasuk gangguan pada sistem endokrin dan sistem saraf.
Regulasi dan Upaya Pengendalian Bromat
Untuk melindungi masyarakat dari bahaya bromat, banyak negara telah menetapkan batas maksimum residu (BMR) untuk kandungan bromat dalam makanan dan air minum. Pengujian rutin dilakukan untuk memastikan bahwa makanan dan air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, upaya pencegahan juga dilakukan di tingkat industri, seperti penggunaan bahan kimia alternatif yang tidak mengandung bromin dalam proses pengolahan makanan dan penggunaan teknologi yang lebih canggih untuk menghilangkan residu bromat dalam air minum.
NLM.NIH.GOV | WHO.INT
Pilihan editor: Konsumen: Klaim Ramah Lingkungan Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Menyesatkan