Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kenali Imunologi, Ilmu yang Pelajari Alergi Hingga Virus Corona

Imunologi adalah salah satu cabang ilmu kesehatan yang tidak hanya mempelajari alergi, tapi juga baketri hingga virus corona.

9 Maret 2020 | 11.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Imunologi adalah salah satu cabang ilmu kesehatan yang penting untuk kesehatan manusia pada umumnya. Di dalamnya, para imunolog terus mempelajari sistem imunitas yang kompleks serta penyakit yang bisa terjadi ketika sistem ini terganggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sistem imun bisa dikatakan sebagai sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus, parasit, dan lain-lain. Jika sistem ini mengalami abnormalitas, baik itu terlalu agresif atau terlalu pasif, maka tubuh akan mengalami berbagai masalah, mulai dari alergi hingga kanker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peran imunologi menjadi kian penting saat ada wabah merebak, misalnya pada kasus Ebola silam. Kini, para pakar imunologi ini pula yang tengah berjuang dengan waktu untuk menemukan vaksin bagi virus corona (COVID-19).

Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun pada makhluk hidup, termasuk manusia. Sistem imun sendiri adalah kumpulan sel dan protein yang memproteksi organ-organ tubuh manusia dari organisme yang mengganggu sehingga organ tersebut bisa bekerja dengan optimal.

Sistem imun bekerja dengan caranya yang kompleks. Namun secara sederhana, terdapat dua lapis pertahanan pada tubuh Anda, yakni:

1. Sistem imun bawaan
Sistem imun ini merupakan lapisan pertama pertahanan tubuh Anda ketika kedatangan mikroorganisme yang merugikan tubuh. Sistem imun bawaan ini dapat berfungsi untuk membersihkan sel mati di dalam tubuh maupun benda asing yang memasuki organ dalam.

Kekurangannya, sistem imun bawaan ini bersifat antigen-independent alias nonspesifik terhadap patogen tertentu. Sistem ini juga tidak memiliki daya ingat tentang patogen tertentu yang pernah membahayakan tubuh sehingga tidak bisa bekerja otomatis membuang patogen tersebut keluar dari tubuh.

2. Sistem imun adaptif
Kekurangan sistem imun bawaan akan ditutup oleh sistem imun adaptif. Sistem imun ini merupakan antigen-dependent dan dapat bekerja spesifik pada mikroorganisme tertentu.

Sistem imun adaptif dapat mengenali patogen yang sebelumnya pernah menyerang dan membahayakan. Hal ini membuat mereka mampu untuk segera mengusir mikroorganisme merugikan dari dalam tubuh.

SEHATQ

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus