Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Psikosis adalah gangguan mental yang mengubah pemikiran, persepsi, emosi, dan perilaku seseorang sehingga mereka kehilangan kontak dengan realitas. Gangguan ini seringkali merupakan gejala dari berbagai kondisi dan penyakit mental yang lebih luas.
Gejala Psikosis
Psikosis adalah kondisi mental yang mengubah cara seseorang memproses informasi dan mengalami dunia di sekitarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Cleveland Clinic, psikosis istilah untuk kumpulan gejala yang terjadi ketika seseorang kesulitan membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak. Individu yang mengalami psikosis mungkin mengalami hal-hal berikut:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Halusinasi
Mengalami persepsi yang salah, seperti mendengar suara atau melihat gambar yang tidak ada. Halusinasi auditori (mendengar suara) adalah yang paling umum.
2. Delusi
Percaya pada keyakinan yang salah atau ilusi yang tidak masuk akal. Contohnya adalah delusi paranoid, di mana seseorang merasa dianiaya atau diawasi secara konstan. Kombinasi halusinasi dan pemikiran delusi dapat menyebabkan tekanan berat dan perubahan perilaku.
3. Pemikiran dan pembicaraan yang tidak teratur
Pemikiran dan ide seseorang datang dengan sangat cepat, yang dapat membuat ucapannya cepat dan membingungkan.
Penyebab psikosis
Dikutip dari National Health Service, seberapa sering episode psikotik terjadi dan berapa lama berlangsungnya bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Biasanya penyebab psikosis dapat diidentifikasi sebagai kondisi kesehatan mental tertentu, seperti:
- Skizofrenia, kondisi yang menyebabkan berbagai gejala psikologis, termasuk halusinasi dan delusi.
- Gangguan bipolar, kondisi kesehatan mental yang memengaruhi suasana hati. Orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami episode suasana hati yang buruk (depresi) dan suasana hati yang tinggi atau gembira (mania).
- Depresi berat, beberapa orang dengan depresi juga mengalami gejala psikosis ketika mereka sangat depresi
Selain beberapa kondisi di atas, psikosis juga bisa dipicu oleh:
- Pengalaman traumatis
- Menekankan
- Penyalahgunaan narkoba
- Penyalahgunaan alkohol
- Efek samping dari obat yang diresepkan
- Kondisi fisik, seperti tumor otak atau demensia
- Cedera kepala
- Persalinan
Pilihan editor: Ini Alasan Buah Kecubung Sebabkan Efek Halusinasi