Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berpeluang menjadi barometer dalam modest fashion atau busana santun, namun harus terus memiliki ide kreatif dan memperkuat riset pasar. Apalagi, Indonesia dikenal sebagai negara dengan populasi umat Muslim yang besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak ayal, kebutuhan untuk busana santun dilihat sebagai peluang bisnis. Data Indonesia Fashion Chamber menyebut bahwa mayoritas dari 200 pelaku usaha busana yang tergabung menggarap busana produk pakaian santun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel lain:
5 Urusan yang Dihindari Penggila Fashion
Menelisik Peran Feminisme dalam Evolusi Fashion
Dampak Negatif Kecanduan Fashion
Ini Dia Must Have Fashion Items di Lemari Anda
Global Islamic Economy memprediksi nilai pasar busana santun dunia pada 2020 akan mencapai USD 327 miliar. State of the Global Islamic Economies juga memprediksi industri halal dunia akan tumbuh melebihi USD 1 triliun.
Perancang busana Tuty Adib mengatakan Indonesia harus terus memiliki ide kreatif dan memperkuat riset pasar untuk bisa jadi barometer dunia dalam tren busana santun. Menurutnya, beberapa negara cenderung memilih pakaian siap pakai dan ringan sesuai dengan karakter kesibukan masing-masing.
Sementara itu dari sisi kain, warna sesuai kulit menjadi salah satu pertimbangan. Salah satu contoh, untuk orang-orang yang berkulit hitam cenderung memilih warna yang bisa memaksimalkan eksotisme kulit.
Label fashion modest wear Korea, Sayee. dok: bisnis.com
"Jadi ada yang suka warna pastel dan mungkin ada juga yang enggak suka sama model yang sangat Indonesia, jadi kayak warna-warna nude juga ada," ujarnya.
Sementara itu, untuk negara-negara dengan empat musim, bahan-bahan seperti katun atau viscose kerap menjadi pilihan. Pada intinya, riset mendalam menjadi hal yang sangat penting.
"Asia mungkin senang detail, tapi seperti orang Eropa, Amerika, mungkin tidak begitu suka yang detail. Tidak bisa generalisasi. Kita mau bidik negara mana, harus kita pelajari," tegasnya.
Potensi busana sopan dan tertutup semakin tinggi untuk pasar global. Bahkan tidak hanya untuk kaum Muslim atau wanita dengan hijab, modest fashion diharapkan dapat menjadi tren bagi pasar yang lebih luas.