Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mendidik anak remaja adalah tantangan tersendiri bagi orang tua. Remaja umumnya tengah mencari jati diri sehingga lebih sulit dikontrol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak sedikit orang tua yang merasa cemas hingga stres ketika anak menginjak masa remaja. Pada fase ini, biasanya anak tengah ingin mencoba banyak hal yang membuat cemas orang tua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akibatnya, banyak orang tua yang sulit mendidik anak remaja dan tidak tahu langkah yang harus dilakukan agar anak mau terbuka dalam hal apa pun. Berikut empat tips yang bisa dilakukan agar anak remaja mau terbuka pada orang tua, seperti dilansir dari psycologytoday.com.
Intensifkan percakapan
Hubungan membutuhkan waktu untuk membangun, termasuk juga dengan anak. Meskipun Anda sudah mengenal sejak bayi, tetapi kemampuan mereka untuk membentuk hubungan intim dengan teman-teman, rasa tidak aman tentang hubungan baru, atau kekhawatiran tentang kehidupan setelah sekolah menengah adalah baru.
Sebelum mereka membuat diri rentan dengan membicarakan hal-hal itu, mereka mungkin perlu membicarakan hal-hal sehari-hari dari hati ke hati. Ini bisa menjadi investasi di mana Anda membangun kepercayaan dan berbagi sesuatu yang ingin dibagikan.
Bagikan emosi mereka. Tunjukkan pada mereka Anda menganggap serius apa yang menurut mereka keren. Ini adalah tempat untuk memulai. Anda membangun kepercayaan dan menunjukkan Anda teman yang dapat diandalkan.
Contohkan
Jika ingin anak berbicara tentang hari mereka, bicarakan tentang hari Anda. Bicara tentang makan siang yang luar biasa, dilema konyol terjebak di toilet, kesedihan tentang teman yang mengambil pekerjaan lain, dan soal hari Anda pada anak.
Kemudian, beri mereka waktu untuk menceritakan kisah mereka sendiri. Begitulah percakapan alami. Orang tua secara alami ingin menyeimbangkan keintiman.
Dengarkan, jangan menggurui
Tidak ada yang membunuh percakapan lebih cepat daripada seseorang yang bersikap menggurui. Tidak semua orang suka digurui. Salah satu hal paling cerdas yang bisa dilakukan adalah biarkan anak berbicara apapun yang ingin disampaikan. Anda cukup meresponnya dengan mendengarkan baik-baik dan ajukan pertanyaan netral sesekali.
Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan dan menerima mendorong remaja untuk berbicara lebih terbuka daripada mengajukan pertanyaan, mengkritik karena mereka khawatir dengan reaksi Anda selanjutnya.
Berbagi pendapat
Jika memiliki masalah yang ingin mereka bantu, jangan takut untuk berbagi pendapat. Kebanyakan remaja menginginkan nasihat dari orang tua. Apa yang tidak mereka inginkan adalah diberi tahu apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipikirkan.
Memberitahu bahwa mereka harus tahu lebih banyak dan Anda memiliki satu solusi yang tepat tidak pernah diterima dan jarang didengarkan. Bahkan, jika Anda benar-benar tahu dan memiliki ide yang bagus.