Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Koleksi Lurik Akik di JFFF, Ada Jumpsuit Paduan Batik dan Lurik

Bahan lurik dan batik didesain menjadi busana dengan tampilan modern, termasuk kemben dress dan jumpsuit kemben, di JFFF 2019.

19 Agustus 2019 | 08.21 WIB

Koleksi Lurik Akik di Jakarta Fashion and Food Festival 2019 (Istimewa)
Perbesar
Koleksi Lurik Akik di Jakarta Fashion and Food Festival 2019 (Istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Paduan bahan lurik dan batik menghadirkan keunikan pada busana siap Lurik Akik. Keunikan ini membuat Lurik Akik mendapatkan pelanggan setia dari beberapa negara, seperti Australia, Singapura, dan Belanda hanya dalam tiga tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lurik Akik didirikan oleh Eva Tjio pada 2016. Sejak awal, perempuan yang 15 tahun bergelut di bidang garmen dan menangani beberapa merek internasional ini berkomitmen membangun brand lokal yang menghasilkan produk busana siap pakai bertema tradisional dengan desain yang mengikuti tren. Uniknya, pakaian ini dibuat dari paduan bahan tradisional lurik dan batik, serta shibori untuk pria dan wanita.

Lurik Akik menjadi salah satu brand yang ikut serta dalam fashion show di Jakarta Fashion and Food Festival atau JFFF 2019. Tampil pada sesi bertema OOTD pada Ahad,18 Agustus 2019 kali ini Lurik Akik menghadirkan koleksi terbaru yang didominasi warna hitam, merah, putih, dan abu-abu.

Koleksi Lurik Akik di Jakarta Fashion and Food Festival 2019 (Istimewa)

Bahan lurik dan batik didesain menjadi busana dengan tampilan modern, meliputi kemben dress, jumpsuit kemben, dan PJ set yang selama ini menjadi favorit pelanggan Lurik Akik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lurik Akik juga menampilkan desain hasil kolaborasi dengan Aiya Adams, perancang Indonesia berbasis di Mannheim, Jerman, bertajuk “MIXALIGMENT”. Kolaborasi Lurik Akik X Aiya Adam ini mengambil konsep tidak beraturan dengan memakai bahan lurik motif solid dan garis, yang dirancang berpotongan serong, asimetris.

Koleksi Lurik Akik menggunakan bahan-bahan dari alat tenun bukan mesin atau ATBM karya pengrajin Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Lurik Akik mendorong para pengrajin lurik dan batik agar tidak beralih menggunakan metode teknik mesin.

“Kami hanya mempekerjakan penjahit-penjahit kecil lokal, semoga dengan demikian Lurik Akik berharap bisa membantu untuk meningkatkan penghasilan dan taraf hidup mereka,” ujar Eva dalam keterangan persnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus