Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bedah jantung invasif minimal adalah prosedur pembedahan jantung melalui sayatan kurang dari 5 cm di bawah dada untuk mengakses jantung. Metode ini berbeda dengan bedah jantung konvensional, di mana akses jantung harus melalui sayatan besar untuk membelah tulang dada (sternotomi).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, ahli bedah toraks kardiovaskular dari Heartology, Dicky Allgheri Wartono, menyebut sejumlah kondisi yang membuat pasien penyakit jantung tak memungkinkan menjalani tindakan bedah invasif minimal atau Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS). Salah satunya yang bertubuh sangat gemuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Prosedur untuk pasien yang kurus pun sudah sangat panjang. Kalau pada pasien gemuk tidak sampai kadang-kadang alat-alatnya ke dalam jantung sehingga tentunya tidak bisa dioperasi," ujarnya.
Ia mengatakan pasien sebaiknya memiliki berat badan minimal 40 kg demi optimalnya instrumen yang digunakan. Menurutnya, belum ada instrumen yang optimal pada pasien sakit jantung dengan berat badan di bawah 40 kg. Bentuk dada pasien yang tidak normal juga menyebabkan pasien tak bisa menjalani operasi invasif minimal. Selain itu, pasien dengan fungsi jantung sudah tidak bagus dan pernah menjalani operasi jantung sebelumnya.
"Pasien kalau sebelumnya pernah operasi jantung begitu kita buka enggak bisa dilihat apa-apa karena semuanya lengket, enggak bisa bedakan mana jantung, selaput jantung, semua berbahaya," jelas Dicky.
Dia tidak menganjurkan pasien dengan riwayat operasi jantung menjalani bedah invasif minimal karena memakan waktu yang sangat lama sehingga melelahkan pasien maupun dokter yang mengoperasinya.
Keunggulan MICS
Operasi yang bisa dilakukan dengan minimal invasif mencakup hampir semua jenis patologi di tubuh manusia yang mengenai jantung, baik itu bawaan maupun generatif, misalnya penyakit jantung koroner dan pergantian katup jantung. Keunggulan dan manfaat yang didapatkan pasien dari operasi MICS yakni nilai kosmetik yang lebih baik karena luka operasi yang kecil, komplikasi yang minimal, serta lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih singkat untuk efisiensi biaya.
Pasien usai operasi MICS dapat kembali beraktivitas normal dengan lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas hidup yang baik bagi pasien. Soal biaya, direktur pemasaran Heartology Cardiovascular Hospital, dr. Harmeni Wijaya, mengatakan jumlah uang yang harus dikeluarkan tidak sampai berkali-kali lipat operasi konvensional dan ini tergantung alat yang akan dipakai.
"Operasi katup misalnya, tergantung jenis katup yang dipakai," tuturnya.
Pilihan Editor: Ragam Bahaya Pasang Ring Jantung Tak Sesuai Ukuran