Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Jakarta diadakan sebagai upaya mencegah anak terkena polio dan berlangsung pada 23-29 Juli 2024 untuk putaran pertama dan putaran kedua pada 6-12 Agustus. Pemberian vaksin polio menyasar anak berusia 0 hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan anak bisa terkena polio apabila tak mendapat imunisasi polio lengkap empat dosis vaksin tetes, dilanjutkan dua dosis vaksin suntik sebelum berusia 1 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Anak-anak bisa kena karena imunisasi polio enggak lengkap. Misalnya hanya polio tetes tapi tidak dilengkapi dengan polio suntik," kata Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Inggrita Wisnuwardani, dalam acara "PIN Polio: Upaya Bersama Melindungi Anak dari Polio" yang disiarkan daring, Senin, 22 Juli 2024.
Jika ada suatu penyebab dan status imunisasi polio anak belum lengkap, maka dia harus mengejarnya sampai masuk usia sekolah dasar. Inggrita mengatakan sejumlah kondisi seperti demam dan diare dapat menyebabkan anak ditunda imunisasi. Namun setelah sembuh, dia harus mengejar imunisasi yang tertinggal tersebut.
"Lalu bayi yang lahirnya terlalu kecil, kalau di bawah 2.000 gram ditunggu sampai usia 2 bulan atau beratnya sudah lebih dari 2.000 gram," jelasnya.
Bisa menyerang segala usia
Khusus yang mengalami imunodefisiensi seperti pasien kanker atau autoimun yang mendapatkan obat-obatan untuk menekan sistem imun, anak tidak bisa mendapatkan vaksin dengan virus polio hidup. Tetapi saat PIN Polio pada 23 Juli 2024, pasien ini mendapatkan vaksin polio suntik alih-alih tetes.
Inggrita mengatakan semua kelompok usia bisa terkena polio. Namun merujuk laporan kasus, penyakit polio ditemukan pada anak berusia kurang dari 15 tahun. Pada kasus yang terjadi Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, pasien terbanyak berusia berusia 0-5 tahun.
Menurut penelitian, sekitar 90 persen orang yang terjangkit virus polio tidak menunjukkan gejala atau tidak ada tanda apa-apa. Kalau pun muncul gejala biasanya mirip flu biasa, yakni demam, batuk, pilek, diare sedikit, mual, muntah. Namun, ada tanda dan gejala yang klasik, yaitu kelumpuhan yang tiba-tiba, terutama di separuh badan bagian bawah atau kaki.
Pilihan Editor: Awas, Virus Polio Bisa Menular lewat Kotoran dan Air Liur